Jayapura, fajarpapua.com – Provinsi Papua setiap tahun memberangkatkan ribuan jamaah calon haji dari kabupaten/kota ke Tanah Suci melalui embarkasi haji Makassar.
Setiap jamaah calon haji harus mengeluarkan biaya tambahan untuk keberangkatan melalui embarkasi. Jumlah jamaah juga terus bertambah setiap tahun, seperti Kabupaten Jayapura yang pada tahun ini memberangkatkan 119 orang, jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Jayapura, Edi Susanto, mengatakan jumlah jamaah calon haji di daerahnya mengalami peningkatan signifikan pada musim haji 2025. Kuota haji juga diprediksi akan terus bertambah dari tahun ke tahun sehingga masa tunggu bisa semakin pendek.
Menurut Edi, peningkatan jumlah jamaah calon haji membutuhkan perhatian pemerintah daerah dalam memfasilitasi warganya menunaikan ibadah haji. Biaya embarkasi menjadi salah satu komponen penting yang perlu mendapat perhatian, terutama karena keberangkatan melalui Makassar menambah beban jamaah, apalagi bagi mereka yang sudah lanjut usia atau berasal dari kalangan kurang mampu.
“Setiap tahun jumlah jamaah calon haji bertambah dan wilayah pemekaran juga terus bertambah. Diharapkan Papua bisa menjadi embarkasi tersendiri. Dengan begitu, biaya kegiatan haji bisa ditekan. Jika Papua menjadi embarkasi sendiri, biaya pemondokan akan berkurang. Selama ini jamaah dari Papua harus ke Makassar dan menginap di sana, tentu ada biaya tambahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika embarkasi haji berada di Papua, jamaah bisa langsung terbang ke Mekkah tanpa harus transit dan menginap di Makassar. Begitu pula saat kembali, mereka bisa langsung pulang ke Jayapura tanpa menginap lagi.
“Selama ini jamaah harus pulang ke Makassar dan menginap, itu jelas menambah biaya,” ungkap Edi. (hsb)