BERITA UTAMAMIMIKA

Diguyur Hujan, TIFA 2025 Ditutup Meriah dengan Pesona Budaya Papua dan Semangat Generasi Muda

501
×

Diguyur Hujan, TIFA 2025 Ditutup Meriah dengan Pesona Budaya Papua dan Semangat Generasi Muda

Share this article
IMG 20250525 WA0011
Wakil Menteri Kebudayaan RI didampingi Bupati Mimika Johannes Rettob, Ketua TP PKK dan Asisten Deputi Event Daerah Kemenparekraf RI, saat menutup Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2025.

iklan
iklan

Timika, fajarpapua.com – Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2025 resmi ditutup dengan meriah di pelataran Gedung Eme Neme Yauware, Sabtu (24/5).

Meski sempat diguyur hujan, ribuan pengunjung tetap antusias menyaksikan acara penutupan festival yang menghadirkan kolaborasi seni budaya, UMKM, dan kreativitas anak muda Papua.

Penutupan festival dipimpin langsung Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo. Ia didampingi Bupati Mimika Johannes Rettob, Ketua TP PKK Ny. Susy Rettob, Asisten Deputi Event Daerah Kemenparekraf RI Reza Fahlevi, serta jajaran Forkopimda Mimika.

Tahun ini, TIFA menghadirkan berbagai rangkaian acara spektakuler seperti Papua Culture Week, peragaan busana, dan Papua Plus Size Model yang menampilkan keberagaman bentuk tubuh serta busana khas Papua.

Tak kalah menarik, panggung Tabur Tifa dan penampilan artis nasional turut menyemarakkan suasana penutupan.

Dalam sambutannya, Bupati Mimika Johannes Rettob menyatakan TIFA merupakan hasil karya anak muda Timika yang luar biasa.

“Event ini adalah buah karya anak muda Mimika. Mereka telah membuktikan bahwa inovasi dan budaya dapat bersatu untuk memajukan daerah,” ujarnya.

Johannes juga menyampaikan rencana mendaftarkan TIFA sebagai kekayaan intelektual Kabupaten Mimika agar tidak diadopsi oleh daerah lain.

“Kami ingin festival ini mendunia. Tahun ini saja, peserta UMKM tidak hanya berasal dari Mimika, tetapi juga dari Jayapura, Nabire, hingga Papua Tengah. Ini membuktikan semangat kolaborasi lintas daerah,” jelasnya.

Asisten Deputi Reza Fahlevi menyoroti peran TIFA dalam mendongkrak sektor pariwisata daerah.

“Event seperti ini punya dampak besar, setara dengan MotoGP atau PON. Kami berharap Mimika terus melahirkan event-event unik yang mampu menarik wisatawan dan memperpanjang masa tinggal mereka,” katanya.

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo menyampaikan harapannya agar TIFA menjadi wadah yang inklusif bagi ekspresi budaya baru.

“Jangan pernah malu tampil eksklusif. Budaya harus terus diperbarui. Saya terharu melihat tarian Papua, Yospan, Reog, serta paduan baju adat Papua dan kebaya yang bersatu di atas panggung. Ini bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang mempersatukan,” ungkapnya.

Giring juga mengapresiasi rencana kolaborasi nasional, termasuk fashion show busana adat Kamoro serta pemanfaatan noken, tas rajut khas Papua, sebagai simbol budaya yang telah mendunia.

“Ini bukan akhir, melainkan awal bagi TIFA yang lebih besar. Saya dan istri sudah siap belanja lagi produk-produk UMKM kalian. Mari kita ciptakan kolaborasi yang luar biasa untuk mengenalkan budaya asli Papua, khususnya Kabupaten Mimika, ke tingkat yang lebih tinggi,” tutupnya. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *