Timika, fajarpapua.com – Komitmen PT PLN (Persero) untuk meningkatkan pelayanan kelistrikan di Kabupaten Mimika kembali dipertanyakan publik.
Ironisnya, setelah pernyataan resmi mengenai penguatan kolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Mimika, wilayah Timika justru mengalami dua kali pemadaman listrik total dalam tiga hari terakhir.
Padamnya listrik di sebagian besar wilayah kota Timika membuat masyarakat, terutama pelaku usaha, merasa kecewa dan dirugikan.
Banyak yang menilai komitmen PLN selama ini sekadar lips service, tanpa disertai bukti nyata di lapangan.
“Kami ini butuh kepastian, bukan janji. Listrik mati seperti ini dua kali dalam minggu ini jelas memukul usaha kami,” ujar Tantri, salah satu pemilik rumah makan di Jalan Budi Utomo Timika, Minggu (25/5).
Padahal, sebelumnya Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika, Parmonangan Andreas Sitorus, bersama Bupati Mimika, Johannes Rettob, telah menggelar pertemuan yang disebut sebagai langkah awal percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Dalam pertemuan itu, Bupati bahkan memberikan apresiasi atas kinerja PLN yang dinilai berhasil menjangkau daerah pelosok.
“Semoga ini bisa menjadi awal kolaborasi yang erat,” ujar Johannes dalam pernyataan resminya.
Namun, harapan itu tampaknya belum sejalan dengan kenyataan di lapangan. Listrik yang dijanjikan andal dan merata justru mengalami gangguan besar yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat.
PLN menyebut tengah menghadapi berbagai hambatan akses dan akomodasi di daerah, namun tetap berkomitmen memperkuat jaringan dan layanan.
Bahkan, Parmonangan menyampaikan rencana pengembangan listrik di desa-desa seperti Agimuga, Kokonao, dan Potowai Buru, serta menambah jam nyala di wilayah yang belum teraliri listrik 24 jam penuh.
“Listrik saat ini sudah menjadi elemen penting bagi peningkatan produktivitas. Kami terus berinovasi, termasuk menghadirkan SuperSUN, solusi PLTS untuk daerah terpencil,” kata Parmonangan.
Sayangnya, di tengah gencarnya program inovasi dan perluasan akses, masyarakat di pusat kota justru masih menghadapi krisis keandalan pasokan listrik. (mas)