Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Daerah Mimika didukung PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang dipusatkan di halaman Graha Eme Neme Yauware, Kamis (5/6).
Kolaborasi ini mengusung tema global “Beat Plastic Pollution” dan subtema “Ending Plastic Pollution”, dengan rangkaian kegiatan yang berfokus pada aksi nyata pengurangan dan pengelolaan sampah plastik, serta penguatan kolaborasi dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan.
PTFI menyerahkan bantuan 50 unit tempat sampah dari drum bekas kepada Pemkab Mimika untuk disalurkan kepada masyarakat. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Mimika juga menyalurkan motor gerobak sampah kepada 13 kelurahan di Timika.
Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong dalam amanatnya pada apel puncak menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi panggilan moral dan momen kesadaran bersama. Tema tahun ini menurutnya bukan hanya slogan, melainkan bentuk tanggung jawab kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Ia mengimbau seluruh pimpinan daerah agar segera menyusun Peraturan Daerah (Perda) terkait pelarangan penggunaan plastik sekali pakai, membentuk bank sampah, serta membangun fasilitas daur ulang lokal.
“Kita ingin menjadikan Kabupaten Mimika sebagai wilayah yang bersih, sehat, hijau, dan bebas dari sampah plastik. Mari jadikan peringatan ini sebagai momen untuk mengubah gaya hidup kita menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Wabup juga mengajak seluruh masyarakat agar bergerak bersama secara konsisten agar cita-cita besar ini bisa terwujud.
“Membersihkan sampah merupakan program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Mimika. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan menjaga lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Director & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma dalam sambutannya menyatakan pihaknya mendukung penuh pemerintah daerah dalam upaya menjaga lingkungan, salah satunya dengan penerapan kebijakan bebas botol plastik. Langkah ini telah mengurangi ratusan ribu plastik di wilayah operasional perusahaan. Freeport juga menyediakan fasilitas air minum langsung melalui sistem sapu air di lingkungan perusahaan.
Menurutnya, polusi plastik merupakan masalah global yang sangat serius, karena sampah plastik membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai. Freeport Indonesia telah mengambil langkah konkret dengan menghentikan penggunaan botol plastik untuk air minum sejak hampir delapan tahun lalu.
“Freeport berkomitmen bersama Pemerintah Kabupaten Mimika, TNI, Polri, BUMN, sekolah, dan gereja untuk melawan polusi plastik secara bersama-sama,” tuturnya.
Claus menambahkan, Freeport terus melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui kolaborasi dan kerja sama dengan mitra serta sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah plastik.
“Kami terus berkomitmen bersama Pemda Mimika dan pihak-pihak terkait untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melawan sampah plastik,” tandasnya.
Kegiatan puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 diawali dengan aksi bersih-bersih lingkungan dan pungut sampah, serta dilanjutkan dengan lomba-lomba, pembagian hadiah, dan doorprize. (ron)