DITENGAH hiruk pikuk aktivitas akademik di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, terselip sebuah kisah yang menyentuh hati.
Kisah tentang semangat, harapan, dan tekad kuat seorang anak muda Papua bernama Leonard Madai.
Dikenal dengan nama panggilan Ambulewi, Leonard adalah pemuda kelahiran 27 April 2006 dari Kampung Tipakotu, Distrik Paniai Barat, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Ia bukan hanya datang ke UNIMUDA untuk mengejar gelar sarjana. Ia datang dengan membawa misi besar—mengangkat derajat pendidikan di kampung halamannya yang masih kekurangan tenaga pendidik.
Di tempat asalnya, akses terhadap pendidikan masih menjadi tantangan. Minimnya jumlah guru berkualitas membuat banyak anak-anak Papua tumbuh tanpa bimbingan belajar yang memadai.
Leonard tumbuh menyaksikan langsung kondisi tersebut, dan dari sanalah tekadnya terpatri: suatu hari ia harus kembali, bukan sebagai pengamat, tapi sebagai agen perubahan.
Perjalanan Leonard menuju UNIMUDA Sorong bukanlah perjalanan yang mudah.
Meninggalkan keluarganya, tanah kelahirannya, dan segala yang familiar, ia melangkah ke dunia baru dengan penuh harapan.
Tantangan adaptasi budaya dan sistem pendidikan yang berbeda tidak menyurutkan langkahnya. Justru menjadi pemantik semangat untuk terus maju.
Leonard memilih jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Fakultas Pendidikan Bahasa, Sosial, dan Olahraga.
Bukan tanpa alasan. Baginya, bahasa adalah jembatan pengetahuan. Melalui pendidikan bahasa, ia ingin membangun cara berpikir anak-anak di kampungnya, membuka cakrawala mereka, dan mengantar mereka melihat dunia yang lebih luas.
“Menjadi guru bukan hanya tentang mengajar. Ini tentang membawa harapan dan menjadi contoh bagi generasi muda,” ujar Leonard dengan penuh keyakinan.
Kisah Leonard Madai bukan hanya tentang seorang mahasiswa yang kuliah jauh dari rumah.
Ini adalah kisah tentang mimpi besar dari sebuah tempat yang kecil. Tentang keberanian melangkah keluar dari zona nyaman demi masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk tanah kelahirannya.
Semoga semangat Leonard menjadi lentera bagi anak-anak muda Indonesia lainnya. Karena sejatinya, perubahan besar sering kali dimulai dari mimpi sederhana yang diperjuangkan dengan ketulusan dan keberanian.***
