Timika, fajarpapua.com – Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengumumkan duka nasional atas gugurnya salah satu anggota mereka, Prek Serera, dalam insiden baku tembak yang terjadi di wilayah Wamena pada Minggu dini hari, 15 Juni 2025.
Dalam keterangan tertulis yang diterima fajarpapua.com, Senin (16/6), Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB melalui Juru Bicara Sebby Sambom melaporkan bahwa kontak senjata terjadi antara TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dari Tiga Kowip dan Tiga Belas Batalion dengan aparat TNI. Pertempuran berlangsung sejak pukul 23.32 hingga 02.30 WIT.
“Prek Serera adalah komandan Kompi Markas A Batalion Wesem yang gugur di medan perang. Ia dikenal sebagai prajurit gagah dan berani, aktif berjuang sejak tahun 2016,” kata Sebby Sambom.
Selain korban dari pihak TPNPB, dalam pernyataan tersebut juga disampaikan tudingan bahwa aparat TNI menembak mati seorang warga sipil atas nama Mesak Asipalek (54), yang disebut sebagai warga pra lansia. Ia diduga ditembak di bagian kepala.
“Ini adalah kejahatan negara. Mesak Asipalek tidak bersenjata dan bukan bagian dari TPNPB. Penembakan ini mencerminkan tindakan brutal terhadap warga sipil,” lanjut Sebby.
TPNPB menyebut jenazah Prek Serera telah dikremasi oleh TPNPB pada pukul 10.43 WIT di hari yang sama. Kelompok ini juga menyampaikan lima poin sikap, termasuk ancaman terhadap warga Papua yang menjadi mata-mata bagi aparat, serta desakan kepada TNI-Polri untuk membebaskan warga sipil yang ditangkap sebelumnya.
“TPNPB tidak akan mundur. Kami akan terus berjuang sampai Papua merdeka,” tegas Sebby Sambom.
Lebih lanjut, TPNPB mengimbau Presiden RI Prabowo Subianto agar menghentikan penembakan terhadap warga sipil dan tidak menjadikan masyarakat biasa sebagai sasaran.
“Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang sedang dilakukan oleh Presiden Prabowo dan Panglima TNI terhadap rakyat Papua,” tutup Sebby dalam siaran pers tersebut.(red)