Asmat, fajarpapua.com – Tiga hari terakhir, situasi Kota Agats sempat terganggu akibat bentrok antar kelompok warga yang berselisih.
Peristiwa ini terjadi ditengah keramaian Festival Kreasi Beworpits dan Teweraut (Berter) ke-15 tahun 2025 yang melibatkan kelompok penari dari berbagai kampung di Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun fajarpapua.com, bentrok dipicu oleh kesalahpahaman sejumlah pemuda saat menyaksikan pertunjukan seni tari budaya di Lapangan Yos Sudarso Agats yang menjadi lokasi utama pelaksanaan Festival Berter sejak 15 Juni lalu.
Bentrok yang bermula di Lapangan Yos Sudarso kemudian meluas, melibatkan kelompok masyarakat kampung Yaun dan Yufri berhadapan dengan warga kampung Syuru dan Mbait. Pertikaian pun merembet hingga melibatkan kampung dan distrik lain di wilayah Kabupaten Asmat.
Melihat situasi yang belum mereda, sejumlah warga meminta panitia agar segera menutup Festival Berter untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi Kota Agats sudah kembali kondusif. Aktivitas warga mulai normal, sementara aparat TNI-Polri masih terus melakukan patroli guna memastikan situasi tetap aman dan terkendali.
Meski demikian, sore tadi Kamis (19/6/2025) sempat terjadi bentrok di sekitar Lapangan dan ruas Jalan Yos Sudarso, tepatnya di pintu masuk Pelabuhan Feri Agats. Kelompok yang bertikai terlihat saling menyerang menggunakan busur panah dan senjata tajam, menyebabkan kepanikan warga sekitar. Aparat keamanan berhasil membubarkan massa dan berupaya memediasi kedua pihak untuk menempuh jalur damai. (Jef)