Timika, fajarpapua.com – Aliansi Pemuda Amungme (APA) yang dipimpin Koordinator Lapangan Maxsi Dolame menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mimika, Papua Tengah, Senin (30/6).
Mereka menuntut alokasi 200 dari 274 kuota CASN 2024 khusus untuk putra-putri suku Amungme dan Kamoro, sesuai amanat Undang-Undang Otonomi Khusus Papua (UU No. 2/2021).
Dirinya mengatakan rekrutmen CASN dan PPPK harus mengutamakan anak asli Papua dan dilakukan secara manual dengan melibatkan lembaga adat (Lemasa-Lemasko), bukan sistem online yang dinilai meminggirkan hak putra daerah.
“Timika bukan daerah kosong! Kami menuntut hak kami di kabupaten ini, ini sudah lebih dari satu tahun enam bulan kami menunggu,”jelasnya
Ia juga meminta agar Evert Lukas Hindom bertanggung jawab atas pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya
“Kami minta bupati dan wakil bupati bisa menyuruh sekda dan kepala BPKSDM untuk bertemu dengan kami hari ini untuk kejelasannya,” ucapnya
Ia mengatakan sebelumnya, pemerintah menjanjikan sinergi dengan pemuda adat untuk memastikan transparansi. Namun, janji ini belum diikuti kejelasan jadwal respons konkret.
Dampak dan Langkah ke Depan: Darurat Rekrutmen Inklusif, aksi ini menyoroti krisis kepercayaan
“bupati bisa mengambil langkah tegas seperti bupati Paniai dulu untuk mebgutamakan anak-anak asli amor sehingga kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri,”katanya
Pemerintah Mimika kini berada di persimpangan: mempertahankan sistem rekrutmen nasional yang kerap berbenturan dengan UU Otsus, atau merancang skema khusus berbasis kearifan lokal. (moa)
