Timika, fajarpapua.com – Komando Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB-OPM) mengeluarkan siaran pers kedua pada Jumat (4/7), yang mengklaim telah melakukan aksi militer terhadap aparat negara di wilayah Yahukimo, Papua.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Panglima Kodap XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak, disebutkan bahwa pasukan TPNPB dari Batalion Sisibia, Pleton Wekokwe, dan Kompi Kinbuse telah mengeksekusi mati satu orang yang diduga anggota militer Indonesia yang sedang menyamar sebagai intelijen. Peristiwa itu terjadi di Kilometer 5, Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Selain eksekusi, pasukan TPNPB juga membakar rumah serta sepeda motor milik korban.
“Sejak pagi, pasukan kami telah melakukan operasi di sekitar KM 5, dan berhasil mengeksekusi aparat militer Indonesia yang menyamar sebagai intelijen. Rumah dan motornya juga kami bakar. Atas tindakan ini, kami bertanggung jawab penuh,” ujar Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom.
Dalam pernyataan yang sama, Mayor Kopitua Heluka menyampaikan seruan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Panglima TNI, dan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih.
“Hentikan penangkapan dan penembakan liar terhadap warga sipil di Yahukimo. Jika ingin menghadapi kami, datanglah ke markas TPNPB. Pasukan kami siap melayani di medan perang,” tegasnya.
TPNPB juga mengeluarkan ultimatum kepada aparat keamanan Indonesia untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan menjamin perlindungan terhadap warga sipil dalam setiap operasi militer.
Warga non-Papua turut diimbau agar menghentikan segala aktivitas di wilayah konflik demi keselamatan.
“Jika melanggar ultimatum ini, kami akan anggap sebagai agen intelijen dan siap melakukan eksekusi di wilayah perang,” ujar Sebby Sambom menutup pernyataannya. (moa)