Timika, fajarpapua.com – Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) Kabupaten Mimika menyayangkan insiden dugaan penembakan di Mile 60 yang menyebabkan dua warganya mengalami luka saat proses penangkapan terduga pelaku kasus pencurian di area perusahaan tambang.
Ketua IKEMAL, Max Samaran saat konferensi pers di Jalan Yos Sudarso, Timika, Rabu (9/7), menegaskan aparat keamanan seharusnya mengedepankan tindakan humanis, bukan kekerasan. Pihaknya juga memastikan akan membuat laporan polisi ke Polres Mimika terkait kejadian tersebut.
“Kami sangat sayangkan. Seharusnya dilakukan pendekatan humanis. Kalau begitu, mereka mungkin tidak akan melawan dan pasti menyerahkan diri,” ujarnya.
Max berharap Polres Mimika menerima laporan yang akan disampaikan oleh IKEMAL terkait penembakan tersebut.
“Sempat ada isu laporan tidak diterima, maka sekarang kami berharap laporan kami bisa diproses,” ungkapnya.
Sementara itu, Kuasa Hukum IKEMAL dan korban, Samuel T, menyebut kliennya tidak puas dengan tindakan aparat keamanan dalam peristiwa tersebut.
“Karena klien kami tidak puas maka hari ini kami resmi melayangkan laporan polisi,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan melaporkan oknum aparat yang terlibat dan ingin memastikan jenis peluru yang digunakan, apakah peluru karet atau bukan.
“Selain itu, kami juga ingin tahu siapa yang membawa klien kami ke area perusahaan yang jelas-jelas terlarang,” katanya.
Menurut Samuel, laporan ini penting agar kasus menjadi terang dan ada kejelasan hukum yang berpihak pada kebenaran. (ron)