BERITA UTAMAPAPUA

Viral Video TPNPB OPM Gantung Seorang Ibu dan Anak, Dikecam Warganet

61
×

Viral Video TPNPB OPM Gantung Seorang Ibu dan Anak, Dikecam Warganet

Share this article
Tangkapan layar video yang diduga menunjukkan anggota TPNPB OPM menggantung seorang ibu dan anak.

Timika, fajarpapua.com – Sebuah video berdurasi 1 menit 24 detik beredar luas di media sosial pada Sabtu (12/7), memperlihatkan aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Dalam video tersebut tampak seorang ibu dan anaknya yang bertelanjang dada diikat dan digantung, sambil menangis dan memohon ampun agar dibebaskan.

Dalam video yang viral itu, seorang pria yang mengaku sebagai “pembina operasi” mengklaim dirinyalah yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Ia menyebut hukuman itu diberikan karena sang ibu dianggap telah melawan dan menyebabkan hilangnya suaminya sendiri.

“Saya yang lakukan ini. Saya sebagai pembina operasi, dan ini peringatan pertama atas nama suku Walani,” ujarnya dalam video tersebut.

Pria itu juga memperingatkan tindakan serupa akan kembali dilakukan jika ada perempuan lain yang dianggap melakukan hal yang sama.

“Ke depan, jika terjadi lagi, akan saya buat seperti ini. Ini peringatan untuk masyarakat saya, ini contoh, dan akan saya lakukan seperti ini ke depannya,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi dari aparat berwenang mengenai lokasi kejadian maupun identitas korban.

Aparat keamanan juga belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kebenaran dan konteks video tersebut.

Video ini menuai kecaman dari berbagai pihak di media sosial, yang mengecam tindakan kekerasan terhadap warga sipil, terlebih terhadap perempuan dan anak-anak.

Jubir OPM, Sebby Sambom membantah tindakan itu dilakukan pasukan TPNPB. “Kami belum ketahui, dan itu mungkin masalah suku dan adat dari orang2 yang di video itu, dan itu tidak ada hubungan dengan perang TPNPB,” tulis Sebby melalui chat WA, Sabtu sore.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *