Jayapura, fajarpapua.com – Pembangunan SMA Unggulan Taruna Cenderawasih resmi dimulai, ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama yang berlangsung di kawasan Rollo Grand, Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Senin (14/7).
Acara tersebut menandai dimulainya pembangunan lembaga pendidikan berbasis kedisiplinan dan kepemimpinan di Papua. SMA Taruna Cenderawasih digagas sebagai langkah strategis untuk mencetak generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan memiliki rasa cinta tanah air.
Peletakan batu pertama dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya Wali Kota Jayapura Abisai Rollo, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar Rollo, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Mokh. Mukhson, Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Freddy Jhon H. Pardosi, serta Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito yang mewakili Kapolda Papua. Seluruh unsur Forkopimda Provinsi Papua juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, menyatakan pembangunan SMA Taruna Cenderawasih merupakan langkah strategis dalam mencetak generasi muda Papua yang memiliki karakter kuat dan semangat nasionalisme.
“Hari ini adalah hari yang penuh makna bagi kami di Kodam XVII/Cenderawasih. Bersama para tokoh masyarakat dan unsur aparat lainnya, kami menyaksikan dimulainya pembangunan SMA Taruna Cenderawasih—sebuah langkah nyata untuk mencetak generasi muda Papua yang disiplin, tangguh, dan cinta Tanah Air,” ujar Mayjen Rudi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Majelis Rakyat Papua yang menjadi penggagas utama pendirian sekolah tersebut.
Menurutnya, pendekatan semi-militer yang diterapkan bukanlah bentuk militerisasi pendidikan, melainkan pembinaan karakter melalui nilai-nilai seperti tanggung jawab, gotong royong, dan cinta bangsa.
Sementara itu, Kapolda Papua melalui Kabid Humas Kombes Pol Cahyo Sukarnito juga menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini.
“Keputusan mendirikan SMA Taruna Cenderawasih sangat tepat dan visioner. Ini mengisi ruang kosong dalam pembinaan karakter anak-anak Papua sejak dini—dengan pendekatan disiplin, nasionalisme, dan semangat kepemimpinan,” ujar Cahyo.
Ia menambahkan di tengah tantangan sosial yang dihadapi Papua saat ini, model pendidikan seperti SMA Taruna Cenderawasih sangat dibutuhkan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas dan berkarakter.
Pembangunan SMA Unggulan Taruna Cenderawasih diharapkan menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam membangun masa depan Papua.
Sekolah ini diproyeksikan menjadi tempat lahirnya pemimpin-pemimpin muda yang mampu membawa kemajuan bagi tanah kelahiran mereka, dengan menjunjung tinggi semangat kebangsaan dan nilai-nilai luhur budaya Papua. (hsb)