Jayapura, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar pelatihan manajemen pengelolaan destinasi pariwisata bagi masyarakat, sebagai upaya meningkatkan kualitas destinasi dan optimalisasi retribusi pariwisata daerah.
Pelatihan berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu 16 Juli hingga Jumat 18 Juli 2025 di Hotel Grand Alison Sentani. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Jayapura, Haris Ricard Yocku, dan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra.
Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan, terdiri dari pengelola destinasi wisata seperti Kali Biru, Pantai Amai, Danau Harlem, Kampung Yongsu, serta beberapa destinasi lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Haris Yocku menyampaikan pelatihan ini penting untuk mendorong pengembangan potensi wisata lokal sekaligus mendukung implementasi Peraturan Daerah tentang Pariwisata yang telah ditetapkan.
“Melalui sektor pariwisata, kita bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, pengelolaan pariwisata harus didukung dengan pelatihan-pelatihan semacam ini. Saya harap peserta tidak hanya hadir, tetapi benar-benar menerapkan ilmunya untuk mengembangkan destinasi di kampung masing-masing,” ujarnya.
Ia juga mengakui masih terdapat sejumlah tantangan dalam pengelolaan sektor pariwisata, namun Pemkab Jayapura bersama dinas terkait terus berupaya memperbaikinya.
“Saya percaya, ke depan Kabupaten Jayapura bisa memiliki destinasi-destinasi yang menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Jadi, tidak hanya saat ada festival, tetapi wisatawan bisa datang kapan saja untuk menikmati keindahan alam dan budaya kita,” jelas Haris.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Elisa Yarusabra menegaskan pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat mengelola pariwisata dengan baik, sehingga dapat memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD.
“Kita ingin masyarakat mampu mengelola potensi wisata yang ada di kampung-kampung. Retribusi dari sektor ini sangat penting untuk pembangunan daerah,” katanya.
Elisa menambahkan, peserta pelatihan tidak hanya berasal dari wilayah yang sudah memiliki destinasi wisata, tetapi juga dari kampung-kampung yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan.
Pemerintah sendiri telah membangun berbagai fasilitas pendukung seperti MCK, homestay, area parkir, jalan, dan sarana lainnya yang perlu dimanfaatkan secara optimal.
“Saat ini ada 32 destinasi wisata berpotensi di Kabupaten Jayapura, namun baru 8 hingga 10 destinasi yang aktif dalam menyumbang retribusi. Pelatihan ini menjadi langkah awal untuk mendorong destinasi lainnya ikut aktif dan memberikan kontribusi,” tutupnya. (hsb)