Timika, fajarpapua.com – Johannes Rettob resmi kembali menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mimika untuk masa bakti 2025–2030.
Sebelumnya Johannes Rettob mengundurkan diri demi menjaga netralitas saat mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pelantikan Ketua dan Pengurus PMI Mimika dilakukan oleh Ketua PMI Provinsi Papua, Zakius Degei, pada Sabtu (19/7) di Timika.
Dalam sambutannya usai pelantikan, Johannes Rettob menyampaikan komitmennya untuk memperkuat peran PMI di Mimika melalui sejumlah program strategis berbasis kemanusiaan.
“PMI hadir di tengah masyarakat dalam berbagai kondisi, mulai dari bencana alam, konflik sosial, hingga kebutuhan pelayanan darah. Dan kita melihat, kehadiran PMI sangat dibutuhkan di Mimika,” ungkap Johannes Rettob.
Salah satu fokus utama yang akan ia dorong ke depan adalah pembangunan Unit Transfusi Darah (UTD) di Timika.
Menurutnya, keberadaan UTD sangat penting untuk menjawab kebutuhan darah yang sering kali sulit dipenuhi.
“Masyarakat di Timika kesulitan mendapatkan darah saat dibutuhkan. Ketika tidak tersedia, PMI sering menjadi sasaran keluhan. Karena itu, kami akan bangun UTD yang memenuhi standar kesehatan nasional dengan visi dan misi kemanusiaan,” tegasnya.
Ia menargetkan gedung UTD tersebut menjadi pusat ketersediaan darah di Mimika, bahkan bisa menyuplai ke rumah sakit dan wilayah lain yang memerlukan.
Selain itu, Johannes juga menaruh perhatian besar terhadap pengembangan Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah.
Ia mengapresiasi semangat generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan PMR dan menilai pentingnya pembinaan sejak dini untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai Ketua PMI, Johannes Rettob berpesan kepada seluruh pengurus agar menjalankan tugas dengan hati nurani dan semangat pengabdian tanpa pamrih.
“Kita ini pekerja sosial. Jangan pernah berharap imbalan apa pun. Bekerjalah dengan tulus demi kemanusiaan. Tidak boleh ada pikiran lain di luar itu,” tandasnya. (mas)