Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Mimika menegaskan komitmen kuatnya dalam menjamin ketersediaan pangan yang aman, bermutu, dan bergizi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak usia sekolah dan masyarakat setiap kelurahan di Mimika.
Hal ini menjadi intisari dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Nasional Bidang Keamanan Pangan yang digelar baru-baru ini.
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Mimika, Inosensius Yoga Pribadi dalam sambutannya menekankan bahwa keamanan pangan adalah hak dasar setiap warga negara.
“Anak-anak kita berhak mendapatkan jajanan yang sehat dan aman di sekolah. Masyarakat desa berhak mendapatkan bahan pangan yang terjamin mutunya. Pedagang di pasar juga perlu kita dampingi agar produk yang dijual aman untuk dikonsumsi,” ungkap Yoga.
Kegiatan Monev ini, sebagaimana dijelaskan Yoga, bertujuan mengevaluasi capaian, efektivitas, serta tantangan dari pelaksanaan tiga program strategis nasional di Mimika.
Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS), Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.
“Pemerintah Kabupaten Mimika sangat mendukung dan berkomitmen terhadap pelaksanaan program-program ini,” ujar Yoga.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Daerah, komunitas masyarakat, dan dunia pendidikan.
“Kita ingin memastikan Mimika sebagai rumah kita bersama benar-benar menjadi tempat yang sehat, aman, dan layak untuk tumbuh kembang generasi masa depan kita,” imbuhnya.
Yoga juga mengajak seluruh pihak untuk melampaui acara formal.
“Saya mengajak semua pihak untuk tidak berhenti pada kegiatan formal seperti hari ini saja, tetapi terus melanjutkan semangat pembinaan, edukasi, dan pengawasan secara berkelanjutan di lapangan,” jelasnya
Ia berharap monev menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan kolaborasi untuk mewujudkan kemandirian dan ketangguhan keamanan pangan di Mimika.
Kepala Loka POM Mimika, Rudolf S.P. Bonay, yang juga hadir, memperkuat pernytaan bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
“Keamanan pangan sebenarnya bukan urusan pemerintah saja tetapi urusan semua pihak: pemerintah sebagai regulator, pelaku usaha sebagai produsen, dan masyarakat sebagai konsumen yang juga harus peka,” jelas Bonay.
Bonay memaparkan, ketiga program prioritas nasional tersebut merupakan wujud kepedulian Badan POM dan dirancang untuk memberdayakan komunitas di tiga lini, sekolah, kelurahan, dan pasar.
“Badan POM tidak dapat bekerja sendiri. Semua masyarakat, semua lintas sektor, harus terlibat dalam kegiatan keamanan pangan,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme kader-kader keamanan pangan yang telah dibina di Kelurahan Kamoro Jaya, Pasar Sentral Timika, dan beberapa sekolah di sekitarnya.
“Para kader di pasar dan sekolah ini sudah menunjukkan antusiasme yang sangat baik, bahkan sudah bekerja melakukan bimbingan teknis dan edukasi kepada komunitasnya,” ujar Bonay.
Kegiatan Monev tersebut menjadi penanda komitmen berkelanjutan Kabupaten Mimika dalam membangun sistem keamanan pangan yang tangguh, melindungi kesehatan masyarakat, dan memastikan hak dasar atas pangan aman dan bergizi terpenuhi, khususnya bagi generasi penerus di Bumi Cenderawasih. (moa)