Timika, fajarpapua.com – Untuk meningkatkan kesejahteraan petani Orang Asli Papua (OAP) sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika menghadirkan Kios Pangan Subsidi sebagai solusi nyata.
Kios ini tidak hanya menjual hasil bumi lokal dengan harga terjangkau, tetapi juga menjadi ujung tombak edukasi diversifikasi pangan.
Husnia, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Mimika, menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendongkrak pendapatan petani lokal.
“Melalui Kios Pangan, kami aktif menyerap hasil panen petani OAP dengan harga 50 persen lebih tinggi dibanding pasar tradisional. Ini insentif konkret untuk meningkatkan minat bertani,” jelas Husnia.
Hasil panen seperti ubi petatas, jagung, singkong, dan pisang dijual kembali melalui Kios Pangan dengan harga subsidi.
“Tujuannya dua lapis: petani sejahtera, masyarakat pun bisa membeli pangan lokal berkualitas dengan harga murah,” tambahnya.
Lebih dari sekadar distribusi, Kios Pangan juga menjadi pusat edukasi. Husnia menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat.
“Kenyang tidak selalu harus dari beras. Umbi-umbian lokal kita bergizi tinggi dan bisa menjadi alternatif bahan pangan pokok harian,” katanya.
Edukasi ini terus disosialisasikan, baik melalui kios tetap maupun lewat program turun langsung ke masyarakat.
Untuk memperluas jangkauan, Dinas menggelar dua strategi: Pasar Murah Rutin untuk memperkenalkan produk lokal dengan harga khusus, serta Kios Pangan Keliling yang hadir setiap pekan menggunakan mobil dan tenda di lokasi strategis.
“Harga di kios keliling sama murahnya dengan di Toko Tani Pusat. Kami ingin semua warga, termasuk yang tinggal di pelosok, tetap terjangkau,” jelas Husnia.
Program terpadu ini diharapkan menjadi katalisator perubahan: petani OAP lebih sejahtera, masyarakat terdorong beralih ke pangan lokal, dan ketahanan pangan di Papua semakin kokoh.
“Ini langkah nyata menuju kemandirian pangan berbasis kearifan lokal Mimika,” pungkasnya. (moa)