Jayapura, fajarpapua.com – Wakil Bupati Jayapura, Haris Ricard Yocku, meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperketat pengawasan terhadap peredaran makanan tidak higienis dan kadaluarsa yang beredar di masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Saya menerima laporan bahwa saat ini ada makanan tak sehat, tidak higienis, bahkan kadaluarsa yang masih beredar dan dikonsumsi masyarakat. Kami minta BPOM segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan dan mendeteksi sumber pangan yang masuk dan diperjualbelikan, agar masyarakat terjamin keamanannya dalam mengonsumsi makanan,” ujar Haris Yocku, Jumat (1/8).
Ia menambahkan, program makan bergizi gratis yang digencarkan pemerintah untuk anak-anak di seluruh Indonesia, termasuk di Papua, harus dibarengi dengan pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang dikonsumsi.
“Anak-anak kita sangat rentan terhadap penyakit, virus, maupun keracunan makanan. Karena itu, peran pemerintah bersama BPOM sangat penting dalam menjaga serta memastikan makanan yang dikonsumsi anak-anak benar-benar aman,” katanya.
Wakil Bupati juga mengimbau para orang tua dan guru agar ikut mengawasi makanan dan jajanan yang dikonsumsi anak-anak, terutama di lingkungan sekolah.
“Orang tua dan guru harus memastikan tidak ada jajanan kadaluarsa atau berbahaya yang beredar di sekolah. Pengawasan ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja,” tegasnya.
Pemkab Jayapura, lanjut Haris, dalam waktu dekat akan melakukan monitoring dan inspeksi mendadak (sidak) ke pelaku UMKM dan pertokoan yang menjual makanan di sekitar sekolah, guna menjamin keamanan makanan yang dikonsumsi anak-anak.
“Kami akan menjalin kerja sama dengan BPOM dan Satpol PP untuk turun langsung ke lapangan. Ini demi memastikan anak-anak kita tidak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit serius, bahkan kematian,” ungkap Haris saat menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi oleh BPOM di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura. (hsb)