Timika, fajarpapua.com – Sebanyak 22 Puskesmas di Kabupaten Mimika mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Fasilitas Kesehatan yang digelar di Hotel Grand Tembaga, Kamis (8/8).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemerintah Daerah dalam mewujudkan layanan kesehatan yang transparan, akuntabel, dan berkualitas, khususnya melalui penerapan sistem pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel.
Staf Ahli Bupati Mimika Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan, Yakobus Kareth, dalam sambutannya menyampaikan penerapan BLUD merupakan jawaban atas tantangan kompleks dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil.
“Kesenjangan akses layanan kesehatan di wilayah pedalaman dan kepulauan membutuhkan terobosan dalam pengelolaan keuangan yang fleksibel,” ujarnya.
Menurut Yakobus, BLUD adalah game-changer dalam sistem pelayanan kesehatan daerah.
Melalui pola ini, Puskesmas dapat mengelola anggaran secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti pengadaan alat medis, ambulans desa, atau pengisian stok vaksin darurat.
Ia menegaskan, BLUD bukan semata-mata instrumen administratif, tetapi sebuah kebijakan moral yang berpihak pada rakyat.
“Dengan BLUD, pelayanan kesehatan menjadi lebih responsif dan tidak lagi bergantung pada prosedur birokratis yang berbelit,” katanya.
Selain memberikan fleksibilitas keuangan, BLUD juga mendorong akuntabilitas melalui penyusunan laporan keuangan yang terstandar dan dapat diaudit, sehingga meminimalisasi potensi penyimpangan anggaran.
Dalam forum tersebut, beberapa tantangan utama turut disoroti, antara lain:
Keterbatasan tenaga medis di wilayah pedalaman,
Ketimpangan infrastruktur layanan kesehatan, dan
Lemahnya akuntabilitas pengelolaan dana operasional sebelumnya.
Pemerintah Daerah menargetkan penerapan penuh BLUD di seluruh fasilitas kesehatan di Mimika pada tahun 2026, dengan capaian sementara sebesar 80 persen Puskesmas telah memiliki laporan keuangan teraudit pada triwulan I tahun 2026.
Yakobus menutup sambutannya dengan pesan bahwa penerapan BLUD harus dimaknai sebagai panggilan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inovatif, berintegritas, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh para kepala Puskesmas dan bendahara, dan akan dilanjutkan dengan pendampingan teknis intensif selama satu minggu ke depan. (moa)