Jayapura, fajarpapua.com – Sebanyak 30 pemuda Orang Asli Papua (OAP) dari Kabupaten Jayapura mengikuti pelatihan otomotif atau perbengkelan kendaraan bermotor yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jayapura di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Papua, Kamis (7/8).
Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, mengatakan pada tahun 2025 pihaknya mengadakan tiga jenis pelatihan berbasis kompetensi dan kewirausahaan, salah satunya adalah pelatihan otomotif ini.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja, khususnya pemuda, agar lebih siap bersaing dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Pelatihan ini adalah pelatihan berbasis kompetensi kewirausahaan, yaitu pelatihan perbengkelan kendaraan bermotor di BLK Papua. Pesertanya berjumlah 30 pemuda dari enam kampung yang direkrut oleh kepala kampung melalui Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam),” ujar Edward Sihotang, Jumat (8/8).
Dijelaskannya, para peserta berasal dari tiga distrik, yakni Distrik Depapre sebanyak 20 orang, Distrik Sentani 5 orang, dan Distrik Sentani Timur 5 orang. Pelatihan ini dibiayai menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus).
Menurut Edward, pelatihan ini merupakan usulan dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan ditujukan untuk distrik-distrik yang dinilai rawan terhadap penyalahgunaan narkoba berdasarkan data dari BNN, serta distrik yang sudah menjalankan Bumkam atau Koperasi Merah Putih.
“Pelatihan akan berlangsung selama 96 jam pelajaran atau 12 hari, dan kami bekerja sama dengan Badan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong yang satuan pelayanannya berada di BLK Papua. Harapannya, para pemuda ini memiliki keterampilan untuk berwirausaha di bidang perbengkelan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kampung-kampung yang dipilih adalah wilayah yang potensial untuk pembangunan bengkel sepeda motor.
Setelah pelatihan, Disnakertrans akan melakukan pendampingan terhadap kelompok kerja yang terbentuk dan memberikan bantuan peralatan kerja.
“Bantuan peralatan kerja diberikan bukan kepada perorangan, melainkan sebagai aset yang diserahkan kepada Bumkam atau Koperasi Merah Putih. Dengan begitu, para pemuda ini dapat melakukan reparasi kendaraan bermotor roda dua di wilayah-wilayah yang masih minim layanan bengkel, seperti di Jalan Nendali, Depapre, dan daerah lainnya,” tambahnya.
Edward juga menyampaikan setelah lulus, peserta akan memperoleh sertifikat pelatihan yang bisa digunakan sebagai modal untuk membuka usaha mandiri atau melamar pekerjaan di sektor otomotif, baik di Kabupaten Jayapura maupun di luar daerah. (hsb)