Mimika, fajarpapua.com– Harapan warga pedalaman Kabupaten Mimika untuk mendapatkan transportasi udara terjangkau akhirnya terwujud.
Tahun 2025, penerbangan subsidi perintis di wilayah ini dilayani oleh dua maskapai berbeda, yakni PT Bunga Persada dan PT Revan, dengan total sembilan rute penerbangan.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Mimika, Elcardobes Sapakoly, menjelaskan PT Bunga Persada mengoperasikan pesawat PAC-750 XL untuk enam rute: Arwanop, Tsinga, Alama, Jila, Jita, dan Kokonao.
Sementara PT Revan akan melayani tiga rute penerbangan perintis di Kabupaten Mimika menggunakan pesawat Caravan, yaitu Noema, Agimuga, dan Potowaiburu.
Saat ini, dua rute baru—Hoya dan Bela—sedang dibangun infrastrukturnya dan diperkirakan uji coba pendaratan ditargetkan pada Desember 2025, dan mulai beroperasi pada 2026.
Rute, Tarif, dan Jadwal Penerbangan Subsidi PAC-750 XL
Timika – Alama: Rp 285.000 | Selasa, Kamis, Sabtu
Timika – Jita: Rp 391.000 | Rabu, Kamis
Timika – Jila: Rp 234.000 | Senin, Rabu, Jumat, Sabtu
Timika – Tsinga: Rp 187.000 | Senin, Selasa, Jumat
Timika – Kokonao: Rp 242.000 | Senin
Dinas Perhubungan mengingatkan, jadwal dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi operasional pesawat.
Ketua Tim Peduli Pelayanan Subsidi, Esau Dolame, menyebut program ini sangat membantu warga pedalaman.
“Selama ini kami tidak punya jalan darat. Dulu harus carter helikopter sampai puluhan juta rupiah. Sekarang, dengan ratusan ribu saja, kami bisa ke Timika,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRP Papua Tengah, Urbanus Beanal, saat reses di Mimika pada Senin (11/8) menerima aspirasi masyarakat terkait pembangunan lapangan terbang (Lapter) perintis dan sekolah berpola asrama di pedalaman.
Menurutnya, Lapter sangat penting untuk distribusi logistik, layanan kesehatan darurat, hingga pemulangan jenazah.
“Idealnya, setiap distrik punya dua lapter: satu utama dan satu dekat pemukiman,” jelasnya.
Terkait pendidikan, Urbanus mendorong pembangunan sekolah asrama di pedalaman agar anak-anak bisa mengenyam pendidikan setara dari SD hingga SMA tanpa harus ke kota. “Saya akan perjuangkan aspirasi ini di DPRP,” tegasnya.
Program penerbangan subsidi ini diharapkan tidak hanya memudahkan mobilitas warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di kampung-kampung pedalaman Mimika. (ron/red)