BERITA UTAMAMIMIKA

Gunakan LSM untuk Percepat Musdat Lemasa, John Stingal: Itu Salah Jalur

54
×

Gunakan LSM untuk Percepat Musdat Lemasa, John Stingal: Itu Salah Jalur

Share this article
Stingal Johny Beanal.

Timika, fajarpapua.com – Direktur Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa), Stingal Johny Beanal, menegaskan upaya sejumlah oknum yang melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendesak percepatan Musyawarah Adat (Musdat) Lemasa maupun Lemasko merupakan langkah yang keliru.

Saat ditemui di Hotel Horison Ultima Timika, Jumat (22/8), Stingal menyebut lembaga adat adalah organisasi independen yang tidak bisa diintervensi pihak manapun, termasuk pemerintah.

iklan
iklan

“Siapapun tidak berhak mengintervensi lembaga adat. Kami punya aturan sendiri. Jadi, oknum-oknum yang melibatkan LSM untuk mendesak percepatan Musdat yang kabarnya akan digelar September depan, itu salah jalur,” tegasnya.

Stingal menjelaskan, Lemasa memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang menjadi acuan pelaksanaan Musdat. Sesuai aturan tersebut, Musdat baru akan dilaksanakan setelah masa kepengurusan berakhir pada November 2026.

“Masa kepemimpinan kami masih 1,5 tahun. Aturan dan mekanisme sudah jelas, tidak bisa serta-merta dipercepat hanya karena ada desakan pihak luar,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Lemasa memiliki dasar hukum yang kuat karena telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Oleh karena itu, seluruh proses penyelenggaraan Musdat harus mengikuti mekanisme resmi yang berlaku.

Stingal juga mengajak pihak-pihak terkait untuk menyalurkan aspirasi melalui jalur yang benar, yakni dengan berdiskusi bersama pengurus Lemasa yang masih aktif.

“Mari kita duduk bersama dan berdiskusi, jangan membuat gerakan di luar dengan melibatkan lembaga atau organisasi yang tidak ada kaitannya dengan lembaga adat. Saya berharap Musdat tetap dilaksanakan sesuai aturan saat masa kepengurusan saya berakhir nanti, karena Musdat itu mempersatukan keutuhan masyarakat Amungme,” katanya.

Ia menegaskan, tidak sah bila pihak luar lembaga adat mendesak pelaksanaan Musdat apalagi memintanya dipercepat.

Stingal pun mengimbau masyarakat Amungme agar tidak terprovokasi dengan isu percepatan Musdat.

“Yang menyelenggarakan Musdat adalah kami, bukan pihak di luar Lemasa. Musdat itu besar karena melibatkan seluruh masyarakat Amungme, bukan hanya segelintir orang. Jadi tidak semudah membalikkan telapak tangan,” tutupnya. (ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *