Jayapura, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Kesehatan membentuk Kampung Sadar TBC sebagai upaya mempercepat penemuan kasus baru tuberkulosis (TBC) di wilayah pedesaan.
Program ini melibatkan lintas sektor, mulai dari distrik, pemerintah kampung, hingga kader kesehatan. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu petugas puskesmas dalam menjangkau masyarakat yang selama ini sulit terdeteksi kasus TBC-nya.
“Harapan dengan dibentuknya kampung sadar TBC ini, kami bisa mencapai target nasional yaitu 90 persen penemuan kasus TBC. Sementara target di Kabupaten Jayapura sebanyak 2.417 kasus, dan capaian saat ini baru 41 persen,” ujar Penanggung Jawab Program TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Alfonsina Rumbino, Jumat (22/8).
Menurut Alfonsina, kampung sadar TBC akan dimulai dari Puskesmas Harapan yang membawahi beberapa kampung. Dengan cara ini, pihaknya optimistis dapat menemukan lebih banyak pasien TBC.
Ia menjelaskan, pertemuan pembentukan kampung sadar TBC sudah dilakukan dua kali, yakni pada 2023 dan 2025. Pertemuan tahun ini melibatkan Distrik Sentani, Waibu, dan Sentani Barat sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia.
“Kami berharap kampung-kampung ini bisa menjadi percontohan bagi kampung lainnya. Melalui peran kader sebanyak 30 orang, masyarakat dapat lebih sadar dan terlibat aktif dalam deteksi dini TBC,” jelasnya.
Para kader, lanjut Alfonsina, akan bertugas menemukan masyarakat dengan gejala TBC, mengantarkan sampel, mengambil obat di puskesmas, serta mengawasi pasien hingga tuntas menjalani pengobatan. Dengan begitu, pasien dapat sembuh total dari penyakit menular tersebut. (hsb)