Jakarta, fajarpapua.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mimika berhasil meraih penghargaan sebagai Stand Paling Atraktif dalam ajang Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), 29–31 Agustus 2025.
Stand Dekranasda Mimika tampil menonjol dengan menampilkan produk unggulan berbasis kearifan lokal, mulai dari kerajinan tangan berbahan dasar kulit kayu, anyaman, hingga ukiran khas suku Kamoro. Ornamen budaya Kamoro yang dipadukan dengan penataan modern menjadikan stand ini salah satu idola pengunjung dalam pameran berskala nasional tersebut.
Ketua Dekranasda Mimika, Ny. Suzzy Rettob menyampaikan apresiasi atas penghargaan tersebut. “Penghargaan ini bukan hanya kebanggaan bagi Dekranasda, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Mimika yang terus menjaga dan mengembangkan budaya lokal. Stand kami mengangkat budaya Kamoro agar semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Selain menampilkan hasil kerajinan, stand Mimika juga diramaikan dengan peragaan busana etnik, demo kerajinan langsung, serta sajian kuliner khas Papua Tengah yang mendapat perhatian pengunjung. Tidak hanya menarik dari sisi visual, pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan para perajin yang hadir di lokasi.
Sementara Ketua Umum Dekranasda Pusat, Ny. Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi kepada para peserta yang mampu menampilkan identitas daerahnya secara kreatif. Ia menilai stand Mimika berhasil menyampaikan pesan budaya dengan cara yang elegan dan atraktif.
Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 merupakan pameran terbesar produk unggulan daerah yang diikuti lebih dari 200 pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia. Kegiatan ini menjadi ajang promosi potensi daerah sekaligus sarana memperluas pasar produk UMKM ke level nasional maupun internasional.
Dengan penghargaan ini, Mimika semakin menegaskan diri sebagai salah satu daerah dengan potensi budaya dan kreativitas tinggi di Papua Tengah. “Kami akan terus mendukung para perajin lokal untuk berdaya saing, sekaligus menjaga warisan budaya agar tidak hilang dimakan zaman,” tutup Ny Selvi. (hsb)