Timika, fajarpapua.com – Bupati Mimika Johannes Rettob meminta masyarakat harus bersatu menghadapi berbagai isu agar tidak bergejolak seperti daerah lain.
Ajakan ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, serta paguyuban di Hotel Cendrawasih 66 Timika, Selasa (2/9/2025).
Bupati Rettob mencontohkan, aksi anarkis di Jakarta hingga Papua Barat (Sorong dan Manokwari) menjadi pelajaran penting agar Mimika tidak mudah terseret konflik.
“Saya minta kita semua bersikap bijak agar Mimika tetap damai. Tidak ada perbedaan, tidak ada gejolak, tidak ada provokator yang bisa memecah belah kita,” tegasnya.
Menurut dia, aspirasi masyarakat tetap bisa disampaikan, tetapi harus dilakukan secara aman dan tertib. Ia mengingatkan kerusuhan hanya merugikan masyarakat kecil, mengganggu pelayanan publik, serta merusak fasilitas umum.
Bupati Rettob juga menekankan Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang menimbulkan kekacauan. Karena itu ia berharap masyarakat Mimika tidak mudah terpengaruh isu nasional yang tidak relevan dengan kondisi daerah.
“Kalau dalam satu rumah kita berkelahi, bagaimana orang di luar rumah akan melihat kita? Mimika adalah rumah kita bersama, mari kita jaga dengan penuh toleransi,” ujarnya.
Ia pun meminta tokoh agama, pemuda, dan paguyuban meneruskan pesan damai ini kepada umat dan warga masing-masing agar kedamaian tetap terjaga hingga ke kampung-kampung.
“Mimika dikenal sebagai daerah yang harmonis, jangan sampai dirusak oleh oknum-oknum tertentu. Kedamaian ini adalah tugas kita bersama,” tutup Rettob.(fan)