Jayapura, fajarpapua.com- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura melatih 50 orang masyarakat dari 19 distrik dalam pengolahan coklat di daerah ini.
Kegiatan ini di buka Plt Sekda Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus Hendrik Tegay dan sejumlah kepala OPD lainnya bertempat di Hotel Horison Sentani, Selasa (2/9).
Bupati Jayapura, Yunus Wonda dalam sambutannya yang disampaikan Plt Sekda Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri mengatakan pelatihan olahan coklat bagi masyarakat ini dilaksanakan guna meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat di kampung-kampung.
“Kita dari pemerintah dan masyarakat akan bersama-sama menggali potensi coklat di semua kampung-kampung maupun distrik dalam meningkatkan kesejahteraannya,” kata Abdul Rahman Basri.
Ia mengatakan pelatihan ini merupakan kesempatan baik bagi industri rumah tangga maupun UMKM di Kabupaten Jayapura maupun papua dalam pengolahan coklat yang dijadikan berbagai produk olahan yang bernilai jual tinggi.
Melalui pelatihan ini, kata Basri, akan lahir pelaku usaha baru yang inisiatif maupun inovatif.
“Lewat pelatihan ini saya berharap para peserta dapat menguasai tehnik-tehnik pengolahan coklat yang baik dan benar serta mampu menghasilkan berbagai olahan coklat yang berkualitas, dan memiliki daya saing,” pungkasnya.
Selain itu, peserta juga mampu memasarkan olahan coklat secara efektif dan membangun jaringan usaha yang kuat serta mampu meningkatkan pendapatan di Kabupaten Jayapura.
Pemerintah Kabupaten Jayapura berkomitmen terus mendukung pengembangan idustri pengelolaan coklat bersama para pelaku usaha yang ada di daerah tersebut.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus Hendrik Tegay menyampaikan, pelatihan kali ini difokuskan khusus bagi orang asli Papua karena dananya bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
“Kita latih hari ini khusus pelaku usaha kecil dengan olahan coklat. Diharapkan 50 orang peserta yang ikut pelatihan dari semua distrik sehingga sentral kakao yang ada di kabupaten ini bisa berjalan normal dan masyarakat bisa membeli coklat dari kita,” katanya.
Theopilus mengungkapkan, pada pelatihan itu, pihaknya mendatangkan narasumber dari luar Papua dalam memberikan materi pengolahan coklat.
Dengan adanya pelatihan olahan coklat di Kabupaten Jayapura makan mesin coklat yang sudah ada disiapkan bisa difungsikan untuk masyarakat dalam pengembangan ekonomi mereka kedepan.(hsb).