BERITA UTAMAMIMIKA

Kasus DBD di Mimika Turun Drastis, Fogging Sekolah Jadi Senjata Utama

46
×

Kasus DBD di Mimika Turun Drastis, Fogging Sekolah Jadi Senjata Utama

Share this article
Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Mimika, Kamaludin

Timika, fajarpapua.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mimika tahun 2025 mengalami penurunan drastis.

Hingga 3 September 2025, tercatat hanya 78 kasus. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan 827 kasus pada 2023 dan bahkan melonjak hingga 1.220 kasus pada 2024.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Mimika, Kamaludin, menyebut tren penurunan ini merupakan hasil kerja keras dalam memperkuat langkah pencegahan.

“Turun cukup bagus, tahun ini bisa terkendali. Semoga tidak ada lonjakan lagi,” ujarnya, Kamis (4/9).

Menurut Kamal, tingginya kasus pada 2024 dipengaruhi sistem pelaporan yang lebih lengkap serta masih banyaknya infeksi di masyarakat.

Sementara pada 2025, sejumlah intervensi berhasil menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti, mulai dari pembagian abate, fogging di sekolah-sekolah, hingga kampanye promosi kesehatan.

“Kalau dulu kami fokus pada pemeriksaan kontak pasien, sekarang lebih banyak diarahkan ke pencegahan. Edukasi dan fogging membuat masyarakat semakin waspada,” jelasnya.

Ia menambahkan, setiap kali ditemukan satu pasien DBD, tim Dinkes langsung melakukan penyemprotan, pelacakan kontak, hingga penyuluhan kesehatan di lingkungan sekitar.

“Tidak menunggu banyak, satu kasus saja sudah intervensi,” tegasnya.

Data menunjukkan DBD menyerang semua kelompok usia. Pada 2024, anak usia 6–11 tahun mencatat 303 kasus, usia 12–18 tahun sebanyak 260 kasus, sementara kelompok dewasa 657 kasus.

Namun pada 2025, jumlahnya menurun drastis menjadi 13 kasus (usia 6–11 tahun), 13 kasus (usia 12–18 tahun), dan 39 kasus pada kelompok dewasa.

Kamal menilai sekolah menjadi lokasi rawan penularan karena jam aktivitas anak bertepatan dengan waktu aktif nyamuk.

“Nyamuk Aedes biasanya menggigit di pagi hari. Karena anak-anak berada di sekolah, maka fogging di sekolah jadi prioritas utama kami tahun ini,” jelasnya.

Ia optimistis, penurunan kasus ini menjadi bukti bahwa intervensi dini, promosi kesehatan, serta meningkatnya kewaspadaan masyarakat efektif menekan penyebaran DBD di Mimika. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *