BERITA UTAMAMIMIKA

Perjalanan Penuh Makna Menyusuri Kampung-kampung Pesisir Bersama drh. Sabelina Fitriani, Harapan Baru untuk Peternak OAP Mimika

20
×

Perjalanan Penuh Makna Menyusuri Kampung-kampung Pesisir Bersama drh. Sabelina Fitriani, Harapan Baru untuk Peternak OAP Mimika

Share this article
Kepala Dinas Peternakan Mimika saat mengikuti rangkaian kegiatan di Distrik Mimika Barat Tengah sampai Distrik Amar.

Timika, fajarpapua.com – Suara mesin perahu memecah kesunyian laut Mimika, dari Distrik Mimika Barat Tengah hingga Distrik Amar. Ombak sesekali mengguncang, namun itu tidak mengusik senyum di wajah seorang wanita tegar di buritan perahu.

Dialah drh. Sabelina Fitriani, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, yang Selasa (9/9) pagi itu memulai perjalanan panjang menuju kampung-kampung pesisir.

Tujuannya sederhana namun sarat makna : mengantarkan langsung bantuan Otsus ternak ayam RAS (ayam kampung) Tahun 2025 untuk masyarakat.

Bukan sekadar ayam kampung dan pakan, tetapi juga material bangunan berupa seng dan paku, serta obat dan vaksin ayam. Semua itu menjadi simbol kepedulian sekaligus tekad untuk memajukan peternakan orang asli Papua (OAP) lokal Mimika.

Perahu yang ditumpanginya singgah satu per satu di Kampung Ipiri, Paripi, Yaraya, Wakia, Kapiraya, hingga Uta. Setiap kali kakinya menjejak tanah, ia disambut sorak gembira warga. Anak-anak berlarian mendekat, ibu-ibu menyalami, sementara para bapak tersenyum lega. Bagi mereka, kedatangan Sabelina bukan sekadar membawa bantuan, tetapi juga menghadirkan harapan baru.

Meski harus berjalan di bawah guyuran hujan, melewati lumpur, dan menembus jalur yang asing baginya, Sabelina tak pernah menunjukkan rasa lelah. Seragam dinas peternakan dan celana jeans yang ia kenakan basah kuyup, namun semangatnya tetap menyala.

“Kalau daerah lain bisa mencetak pengusaha ternak, kenapa Mimika tidak ?” ucapnya sembari menyemangati warga.

Kalimat sederhana itu menjadi motivasi bagi masyarakat yang selama ini ragu, bahwa mereka pun bisa berdiri sejajar dengan daerah lain.

Dalam perjalanan itu, Sabelina tidak hanya hadir sebagai kepala dinas. Ia menjelma menjadi sahabat, ibu, sekaligus motivator. Warga menatapnya penuh kagum, seakan melihat sosok Kartini masa kini yang berjuang bukan dengan pena, melainkan lewat langkah nyata di tanah Papua.

Di balik lelahnya perjalanan laut, tersimpan harapan besar agar bantuan ini benar-benar bermanfaat, membuka peluang ekonomi, dan melahirkan peternak-peternak asli Papua yang mandiri.

Perjalanan itu bukan sekadar distribusi bantuan, melainkan juga perjalanan indah penuh berkah bagi drh. Sabelina – untuk tanah yang ia sebut sebagai rumah pengabdian: Kabupaten Mimika, rumah kita bersama.(moa)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *