Timika, fajarpapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berupaya melakukan penyelamatan terhadap tujuh pekerja yang terdampak aliran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
“Fokus kami adalah untuk penyelamatan dan keselamatan tujuh karyawan tersebut dan juga seluruh karyawan,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Tembagapura.
Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses menuju lokasi perkiraan keberadaan karyawan dengan menggunakan alat berat, bor, dan drone. Upaya tersebut menghadapi kendala material basah aktif sekaligus pemulihan akses komunikasi.
Menurut Tony, tantangan utama adalah kondisi area terdampak. Jumlah material longsor jauh lebih banyak dibandingkan perkiraan awal sehingga membutuhkan penanganan ekstra serta waktu lebih lama, terlebih masih terdapat pergerakan lumpur basah.
“Kami upayakan yang paling terbaik. Seluruh daya, upaya, energi, dan sumber daya kami fokuskan untuk penyelamatan ketujuh karyawan tersebut,” ujarnya.
Tony menambahkan, dirinya bersama seluruh jajaran direksi berada langsung di lokasi guna memberikan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan.
Selain itu, PTFI juga berkoordinasi dengan Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM, MIND ID, Freeport McMoRan, serta pemerintah Provinsi Papua dan Papua Tengah yang ikut hadir di lapangan.
“Kami juga akan mendatangkan keluarga dari karyawan yang terjebak tersebut ke area kerja agar dapat melihat langsung, sekaligus mendapatkan informasi terkini serta pembaruan secara berkala mengenai upaya penyelamatan ini,” ungkap Tony.
Ia pun memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar proses penyelamatan berjalan lancar. Kepada keluarga korban, pihaknya terus menyampaikan perkembangan terbaru secara intensif.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak. Semoga Tuhan memberkati usaha kita semua untuk menyelamatkan ketujuh karyawan tersebut,” tuturnya.(ron)