Jakarta, fajarpapua.com– Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) dengan PT Transporindo Nusantara Terminal.
Kesepakatan ini difokuskan pada pengelolaan dan pemanfaatan aset di Pelabuhan Kelas II Nabire, Papua Tengah, dengan jangka waktu kerja sama 50 tahun sejak tanggal penandatanganan.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, mengatakan tujuan utama kerja sama ini adalah mengoptimalkan aset negara agar lebih produktif, transparan, dan akuntabel.
“Melalui skema kerja sama ini, Pelabuhan Nabire diharapkan menjadi simpul logistik yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah dan kawasan timur Indonesia,” ujar Lollan.
Objek kerja sama di Pelabuhan Nabire mencakup lahan, dermaga, gudang, bangunan fasilitas pelabuhan, jalan kompleks, area parkir, hingga penerangan jalan dengan total luas lebih dari 160 ribu meter persegi.
Lollan menegaskan, kesepakatan ini bukan hanya investasi, tetapi juga komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas layanan pelabuhan.
“Kami optimis Pelabuhan Nabire akan berkembang menjadi pintu utama pergerakan barang dan jasa di Papua, sekaligus memperkuat konektivitas maritim nasional,” tambahnya.
Selain di Nabire, perjanjian kerja sama ini juga mencakup Pelabuhan Kelas III Belang-Belang, Sulawesi Barat.
Fasilitas yang dikerjasamakan meliputi dermaga, gudang, serta lahan pendukung aktivitas bongkar muat dan pelayanan penumpang dengan total luas lebih dari 50 ribu meter persegi.
Menurut Lollan, optimalisasi Pelabuhan Belang-Belang diharapkan memperkuat konektivitas maritim di kawasan Sulawesi serta mendukung kelancaran arus logistik nasional.
“Kerja sama di Nabire dan Belang-Belang menjadi langkah strategis untuk memperluas peran pelabuhan sebagai pintu utama distribusi barang dan jasa di kawasan timur Indonesia,” jelasnya.
Dengan kolaborasi jangka panjang ini, kedua pelabuhan diproyeksikan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia. (red)