Timika, fajarpapua.com – Gempa bumi magnitudo 6,6 yang mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Jumat (19/9) pukul 03.19 WIT dinihari tadi ternyata tidak berdiri sendiri.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pukul 05.05 WIT, sudah terjadi enam gempa susulan dengan kekuatan bervariasi.
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut gempa utama berpusat di darat pada koordinat 3,47° LS ; 135,49° BT dengan kedalaman 24 kilometer.
“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Anjak Weyland dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya dalam keterangan resmi.
Rangkaian Gempa Susulan
Enam gempa susulan tercatat BMKG dengan rincian sebagai berikut:
03.33 WIT: Magnitudo 4,2
03.35 WIT: Magnitudo 3,9
03.36 WIT: Magnitudo 3,9
03.43 WIT: Magnitudo 3,4
03.51 WIT: Magnitudo 4,0
05.05 WIT: Magnitudo 2,6
Meski jumlah gempa susulan cukup banyak, BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami.
Dampak Getaran
Gempa bumi magnitudo 6,6 mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah, juga mengejutkan warga di Kota Timika, Kabupaten Mimika, yang sempat berhamburan keluar rumah pada dini hari.
“Saya kira mimpi, ternyata kaca jendela bergetar keras. Saya langsung bangunkan keluarga dan keluar rumah,” kata Ibu Arna menggambarkan kepanikan saat gempa terjadi.
BMKG melaporkan sebaran intensitas guncangan di beberapa wilayah Papua:
Nabire: V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, banyak orang terbangun, sebagian panik keluar rumah).
Wasior: IV–V MMI (dirasakan kuat di dalam rumah, beberapa benda ringan jatuh).
Enarotali: III–IV MMI (dirasakan nyata dalam rumah, jendela bergetar).
Timika: III MMI (dirasakan jelas di dalam rumah, beberapa orang terbangun).
Biak & Supiori: II–III MMI (getaran ringan, sebagian orang merasakan).
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan waspada.
“Hindari bangunan yang sudah retak atau rusak, dan pastikan rumah aman sebelum kembali masuk,” demikian imbauan resmi BMKG. (red)

