BERITA UTAMA

Pasca Gempa Magnitudo 6,6, Jaringan Internet di Nabire Terganggu dan Sejumlah Fasilitas Rusak

47
×

Pasca Gempa Magnitudo 6,6, Jaringan Internet di Nabire Terganggu dan Sejumlah Fasilitas Rusak

Share this article
Ilustrasi

Jayapura, fajarpapua.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (19/9) pukul 03.19 WIT.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut episenter gempa berada di darat, sekitar 23 km barat laut Nabire pada kedalaman 24 km, dan kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,5.

Getaran gempa dirasakan kuat di Nabire dengan intensitas mencapai V MMI, serta terasa di Wasior, Enarotali, dan Timika.

BMKG memastikan gempa ini dipicu aktivitas sesar anjak Weyland dan tidak berpotensi tsunami. Hingga Jumat pagi, terjadi gempa susulan berkekuatan 5,1 dengan kedalaman 20 km.

Sejumlah fasilitas dilaporkan mengalami kerusakan, di antaranya plafon dan kaca Bandara Douw Aturure Nabire yang runtuh, serta Jembatan Siriwini yang rusak parah hingga tidak dapat dilalui kendaraan. Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Selain kerusakan infrastruktur, gempa juga menyebabkan gangguan layanan telekomunikasi di wilayah Nabire, Botawa, dan Enarotali.

General Manager Telkom Papua Barat, Eric Tobing, menjelaskan jalur kabel fiber optik (FO) darat pada rute Kigamani–Timika terdampak longsor, sehingga memutus jaringan internet.

“Saat ini Telkom bersama tim teknis PTT (Palapa Timur Telematika) tengah melakukan percepatan penyambungan kembali agar layanan segera pulih. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan berharap doa serta dukungan masyarakat,” ujar Eric.

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, namun tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *