BERITA UTAMA

Karantina Papua Tengah Periksa 136 Ekor Sapi di Lima Distrik Mimika untuk Cegah BVD dan Brucellosis

254
×

Karantina Papua Tengah Periksa 136 Ekor Sapi di Lima Distrik Mimika untuk Cegah BVD dan Brucellosis

Share this article
Karantina Papua Tengah Periksa 136 Ekor Sapi di Lima Distrik Mimika untuk Cegah BVD dan Brucellosis

Timika, fajarpapua.com – Karantina Papua Tengah melaksanakan pemantauan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Kabupaten Mimika, Sabtu (20/9).

Tim mengambil sampel 136 ekor sapi di lima distrik masing-masing Distrik Mimika Baru, Kuala Kencana, Iwaka, Wania, dan Mimika Timur.

Pemeriksaan yang dilaksanakan tim Karantina Hewan (KH) tersebut menyasar dua penyakit utama, yaitu Bovine Viral Diarrhea (BVD) dan Brucellosis, yang berpotensi merugikan peternak serta berdampak pada kesehatan hewan lainnya.

Kepala Karantina Papua Tengah, Anton Panji Mahendra., mengatakan pemantauan rutin seperti ini adalah bagian dari tugas pokok Karantina untuk menjaga sumber daya hewan dari ancaman penyakit karantina.

“Kami berkomitmen menjaga wilayah Papua Tengah tetap aman dari ancaman penyakit hewan karantina. Pemantauan kesehatan hewan harus terus dilakukan agar potensi penyakit bisa dicegah sejak dini,” katanya.

Dijelaskan, tujuan kegiatan ini tidak hanya memastikan ternak di Mimika tetap sehat, tetapi juga memberikan jaminan keamanan pangan, mendukung produktivitas peternak lokal, serta mencegah potensi kerugian ekonomi akibat penyakit hewan.

Karantina Papua Tengah berharap dapat memperoleh gambaran kondisi terkini terkait keberadaan BVD dan Brucellosis di Mimika, untuk selanjutnya dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian sesuai hasilnya

Terkait data prevalensi penyakit Brucellosis di Indonesia, menurut sebuah meta-analisis, prevalensi pada ternak (cattle) secara nasional berada di kisaran 2,74% (CI 1,38–5,34%) pada ternak sapi.

Untuk daerah-daerah seperti Sulawesi, hasilnya lebih tinggi, yaitu sekitar 7,22%.

Sedangkan untuk BVD, data sejarah menunjukkan, sejak 1988 telah terjadi wabah BVD di lima provinsi di Indonesia, dengan angka kesakitan (morbidity) berkisar antara 0,23% sampai 30%, dan angka kematian (mortality) dari 0,02% sampai 90%, tergantung tingkat keparahan wabah dan kondisi penanganan. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *