Jayapura, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Jayapura resmi meluncurkan aplikasi e-Commerce Digital yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Orang Asli Papua (OAP).
Platform digital inovatif ini dihadirkan untuk mempermudah akses layanan publik sekaligus membuka peluang pasar lebih luas bagi produk lokal.
Peluncuran aplikasi berlangsung pada Selasa (23/9) dan dipimpin oleh Plt Sekda Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri.
Kegiatan ini turut dihadiri anggota MRP Pokja Perempuan Febiola Iriani Ohee, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura Gustav Griapon, perwakilan perbankan, Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua, serta 150 pelaku UMKM OAP.
Dalam sambutannya, Abdul Rahman Basri menyampaikan apresiasi kepada para pembina UMKM yang telah melibatkan ratusan OAP untuk mengembangkan usaha.
Menurutnya, aplikasi e-Commerce digital ini menjadi sarana penting dalam meningkatkan mutu layanan sektor UMKM.
“Kehadiran aplikasi ini dapat membuka akses pasar yang lebih luas, meningkatkan literasi digital, serta memperkuat posisi UMKM OAP di tengah arus globalisasi ekonomi. Dengan dukungan perbankan, instansi terkait, serta alokasi dana Otsus 2025, kita berharap UMKM OAP semakin berkembang dan berdaya saing,” ujarnya.
Basri menambahkan, keberadaan aplikasi digital ini diharapkan mampu memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“UMKM berperan penting dalam menyerap tenaga kerja, yakni sekitar 7 persen dari total angkatan kerja, serta menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi daerah,” jelasnya.
Sementara itu, pembina UMKM Kabupaten Jayapura, Febiola Iriani Ohee, menegaskan bahwa aplikasi ini dapat memperluas jangkauan pasar produk-produk OAP hingga ke tingkat internasional.
“Harapannya, produk orang asli Papua bisa dipasarkan dan dibeli langsung oleh konsumen dari berbagai negara. Selain itu, kerja sama dengan perbankan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat membantu para pelaku usaha mengatasi kendala permodalan,” ungkap Febiola.
Ia menambahkan, aplikasi ini juga akan mempermudah pihak perbankan dalam memantau produk yang dipasarkan oleh UMKM. “Pendampingan akan terus dilakukan agar produk OAP bisa sesuai dengan standar dan kebutuhan pasar. Dengan begitu, ekonomi masyarakat asli Papua dapat terus meningkat,” tandasnya.(hsb)