Merauke, Papua Selatan – Suasana meriah mewarnai pesisir Pantai Arafura saat ribuan warga tumpah ruah menghadiri Festival Kali Maro Pantai Arafura dan Dahun Anggai ke-III 2025, Rabu (1/10).
Sejak pagi, masyarakat, tokoh adat, seniman, hingga pelaku UMKM ikut ambil bagian dalam pesta budaya tahunan yang semakin mengukuhkan identitas Marind di kancah nasional.
Berbagai atraksi budaya menjadi daya tarik utama hari pertama festival. Tarian adat Marind, musik tradisional, dan pameran kuliner khas pesisir menyedot perhatian pengunjung.
Tidak hanya masyarakat lokal, sejumlah wisatawan dari luar daerah pun tampak hadir untuk menyaksikan langsung keragaman budaya Papua Selatan.
Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah yang membuka secara resmi festival ini menegaskan pentingnya menjadikan Kali Maro sebagai simbol kebersamaan.
“Festival ini adalah ruang untuk merawat budaya, memperkuat ekonomi rakyat, sekaligus memperkenalkan Papua Selatan ke panggung nasional,” ujarnya.
Wakil Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta berbagai pihak yang telah mendukung penyelenggaraan festival yang menjadi salah satu agenda unggulan Kabupaten Merauke.
“Kali Maro bukan hanya sekadar aliran air. Ia adalah aset alam dan budaya yang menyimpan sejarah serta peradaban masyarakat Marind. Festival ini merupakan wujud komitmen kita untuk menjaga sekaligus mewariskan kekayaan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Festival Kali Maro tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan.
Hal itu terlihat dari partisipasi ratusan pelaku UMKM yang menjajakan produk lokal, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga pertunjukan seni.
Pemerintah Kabupaten, lanjutnya, akan terus memberikan dukungan penuh melalui program pemberdayaan masyarakat, termasuk pemanfaatan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang diarahkan bagi peningkatan ekonomi, baik bagi Orang Asli Papua maupun warga Nusantara lainnya.
Momentum penyelenggaraan festival yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila turut mempertegas makna kebersamaan.
Semangat gotong royong dan persatuan tampak nyata dalam keterlibatan berbagai kalangan, baik Orang Asli Papua maupun warga Nusantara lainnya.
Festival Kali Maro Pantai Arafura dan Dahun Anggai ke-III 2025 akan berlangsung selama lima hari dengan beragam agenda, mulai dari parade budaya, lomba seni, hingga pameran ekonomi kreatif.
Pemerintah daerah berharap ajang ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya Marind sekaligus motor penggerak pariwisata Papua Selatan. (red)