Timika, fajarpapua.com – Program Women Empowerment PLN yang dikenal dengan sebutan Srikandi PLN kembali hadir menyapa pelajar. Kali ini, Srikandi PLN UP3 Timika menggelar kegiatan bertajuk “Srikandi Goes To School” di SD Inpres Nawaripi, Jumat (3/10/2025).
Dengan tema “Edukasi Bahaya Bermain Layangan Dekat Jaringan Listrik & Sosialisasi PLN Mobile”, kegiatan ini diikuti antusias oleh siswa, serta guru.
Ervila Riska Reba selaku Team Leader K3L & KAM UP3 TIMIKA yang hadir dalam kegiatan tersebut dan juga sebagai pemateri menuturkan, edukasi sejak dini sangat penting karena permainan layang-layang masih menjadi favorit anak-anak di Timika, namun kerap menimbulkan risiko keselamatan.
“Bermain layangan sebenarnya tidak masalah, tetapi jika dilakukan di dekat kabel listrik bisa sangat berbahaya. Benang basah atau yang dilapisi logam dapat menjadi penghantar listrik dan mengakibatkan sengatan fatal. Kami ingin anak-anak mengerti sejak dini agar bisa lebih berhati-hati,” katanya.
Selain itu, tim PLN juga mensosialisasikan aplikasi PLN Mobile yang kini menjadi salah satu sarana utama pelanggan untuk mengakses layanan PLN. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat dengan mudah membeli token, membayar tagihan listrik, mengecek riwayat transaksi, hingga melaporkan gangguan tanpa harus datang langsung ke kantor PLN.
Guru SD Inpres Nawaripi menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, edukasi praktis yang dibawakan langsung oleh PLN sangat bermanfaat bagi siswa.
“Anak-anak senang karena materi disampaikan dengan cara interaktif. Mereka jadi tahu kalau bermain layangan sebaiknya di lapangan terbuka, bukan di dekat kabel listrik. Kami juga mendapat pengetahuan baru soal PLN Mobile yang ternyata sangat membantu orang tua murid,” ucap salah satu guru.
Bahaya Layangan Dekat Listrik
Fenomena gangguan listrik akibat layangan bukan hal baru di Indonesia. Data PLN mencatat, ratusan gangguan jaringan tiap tahun terjadi akibat benang layangan tersangkut kabel listrik. Dampaknya tidak hanya menyebabkan pemadaman luas, tetapi juga membahayakan keselamatan warga.
Di beberapa daerah, tercatat kasus anak-anak yang mengalami luka bakar serius hingga kehilangan nyawa karena tersengat listrik saat benang layangan mengenai kabel bertegangan tinggi. Oleh karena itu, PLN terus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat agar menjauhkan permainan layangan dari area jaringan listrik.
Melalui kegiatan Srikandi Goes To School, PLN UP3 Timika ingin menumbuhkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya keselamatan bermain di sekitar jaringan listrik sekaligus memperkenalkan cara-cara modern mengakses layanan PLN.
Program ini rencananya akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah lain di Timika agar semakin banyak anak dan keluarga yang memahami bahaya listrik serta manfaat teknologi digital PLN.