Timika, fajarpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengklaim telah menembak empat aparat keamanan dan merampas satu pucuk senjata laras panjang dalam insiden yang terjadi di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (11/10).
Dalam keterangannya, Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, menyebut pihaknya telah menerima laporan resmi dari Komandan Operasi Kodap IV Sorong Raya, Mayor Mafred Fatem.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa satu aparat keamanan dilaporkan tewas, sementara tiga lainnya mengalami luka serius.
Selain itu, kelompok bersenjata juga mengklaim berhasil merampas satu pucuk senjata laras panjang lengkap dengan teleskop.
“Aksi penyerangan ini dipimpin langsung oleh Mayor Mafred Fatem bersama Manuel Aimu, Komandan Kowip Satu Ruftis Bernabas Muuk, serta pasukan dari sembilan batalion,” ujar Sebby Sambom.
Ia menambahkan, akibat kontak senjata tersebut terjadi kepanikan di kalangan warga sipil hingga menyebabkan pengungsian massal dari Distrik Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh.
“Warga terpaksa mengungsi ke arah hutan dan distrik-distrik lain untuk mencari tempat aman. Jumlah pasti pengungsi belum dapat dipastikan,” katanya.
Menurut Sebby, aksi penyerangan tersebut merupakan bagian dari perjuangan pihaknya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Sementara itu, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB melalui pernyataannya juga menghimbau Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil.
Mereka meminta lembaga-lembaga kemanusiaan yang netral agar memantau kondisi warga yang mengungsi di kawasan konflik.
“Kami menyerukan agar aparat tidak melakukan intimidasi dan penangkapan terhadap warga sipil yang sedang mengungsi. Jika ingin menghadapi kami, silakan datang ke Markas TPNPB Kodap IV Sorong Raya,” pungkasnya.
(red)