Timika, fajarpapua.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menyiapkan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (UPTD SPAM) guna meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan pengelolaan air bersih di wilayah tersebut.
Kepala Dinas PUPR Mimika, Inosensius Yoga Pribadi, mengatakan pembahasan terkait pembentukan lembaga khusus tersebut telah dilakukan pada Jumat (10/10) pekan lalu.
“Kami sudah bahas pembentukan lembaga khusus agar tersedia anggaran operasional tetap,” kata Yoga kepada wartawan di Timika.
Menurutnya, keberadaan UPTD SPAM sangat penting agar kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jaringan air bersih tidak hanya bergantung pada anggaran proyek.
“Kalau hanya menunggu anggaran proyek, pemeliharaan dan perbaikan akan sulit dilakukan,” ujarnya.
Yoga menjelaskan, setelah UPTD SPAM resmi dibentuk, penanganan kerusakan pipa maupun kehilangan meteran air dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
“UPTD ini nanti yang akan langsung menangani semua urusan air bersih. Kalau ke depan dialihkan ke Perusda, itu kewenangan kepala daerah,” terangnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar aktif melaporkan apabila terjadi kerusakan atau pencurian pada jaringan pipa air serta ikut menjaga fasilitas air bersih yang telah dibangun pemerintah.
“Meteran air bersih ini berbahan kuningan, jadi sering diambil masyarakat. Saya harap RT/RW dan warga Mimika ikut menjaga fasilitas ini. Jika ada meteran dicuri atau pipa rusak, segera laporkan ke Dinas PUPR agar bisa segera ditangani,” katanya.
Yoga menegaskan, kebocoran pipa menyebabkan air terbuang percuma dan mengganggu pasokan ke rumah warga, sementara proses penampungan air bersih membutuhkan waktu.
“Kasihan kalau air terus tumpah. Biar ditampung banyak pun, kalau pipa bocor air tetap habis. Jadi mohon masyarakat ikut menjaga,” ujarnya.
Ia menambahkan, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam pelaporan kerusakan jaringan air di lingkungan masing-masing.
“Tidak mungkin pegawai PUPR turun dari rumah ke rumah mengecek meteran. Jadi kami harapkan laporan dari warga agar bisa segera kami tindaklanjuti,” pungkasnya. (mas)