Timika, fajarpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap aparat militer Indonesia di Intan Jaya, Praka Tri Wahyudi. Dalam pernyataan resminya, TPNPB juga mengumumkan duka nasional atas gugurnya salah satu anggota, Topur Kogoya, yang disebut sebagai penasehat pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Rabu (15/10) menyampaikan sesuai laporan dari Pimpinan Operasi Kodap VIII Intan Jaya, Apertinus Kobogau yang menyebutkan militer Indonesia melakukan serangan udara menggunakan drone bersenjata di kawasan Kali Iwaka, sepanjang jalan Trans Timika–Intan Jaya, pada 12 Oktober 2025 pukul 15.40 WIT.
Akibat serangan tersebut, Topur Kogoya gugur setelah terjatuh dan tenggelam di Kali Iwaka saat menghindar dari serangan udara. Sementara satu anggota TPNPB lainnya berhasil lolos dan kembali ke markas di Intan Jaya.
Apertinus Kobogau juga melaporkan operasi udara dan darat yang dilakukan militer Indonesia terus meningkat di sepanjang jalur Trans Timika–Intan Jaya. Ia menuding, pemukiman dan perkebunan warga sipil turut menjadi sasaran dalam operasi tersebut. Serangan disebut berlangsung selama 24 jam untuk mengejar pasukan TPNPB pimpinan Undius Kogoya.
Lebih lanjut, TPNPB menyebut sejak 12 hingga 14 Oktober 2025 terjadi kontak tembak yang menewaskan lima aparat militer Indonesia. Dua diantaranya dilaporkan tewas dan dievakuasi ke Timika, termasuk Praka Tri Wahyudi. Sedangkan tiga lainnya disebut mengalami luka dan telah dievakuasi melalui Bandara Sokopaki menuju Timika untuk perawatan dan pemulangan jenazah.(red)