BERITA UTAMAPAPUA

Aplikasi E-Learning “MUKA SERIBU” untuk Dorong Pendidikan Berbasis Budaya di Asmat

16
×

Aplikasi E-Learning “MUKA SERIBU” untuk Dorong Pendidikan Berbasis Budaya di Asmat

Share this article
Foto bersama

Asmat, fajarpapua.com — Wakil Bupati Asmat, Yoel Manggaprou, secara resmi meluncurkan aplikasi e-learning “MUKA SERIBU” (Muatan Lokal Seni Tradisi Budaya Asmat) di Aula Wiyata Mandala, Agats.

Aplikasi ini menjadi terobosan digital pertama di Kabupaten Asmat yang memadukan pembelajaran modern dengan pelestarian budaya lokal.

iklan

Inovasi tersebut digagas oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Barbalina Toisuta, sebagai bagian dari proyek perubahan dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (PIM) II.

Melalui aplikasi ini, Dinas Pendidikan berupaya menjawab tantangan pemerataan akses pendidikan di wilayah dengan kondisi geografis yang luas dan infrastruktur terbatas.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Yoel Manggaprou mengatakan peluncuran aplikasi ini merupakan langkah strategis menghadirkan solusi pendidikan yang relevan dengan konteks lokal.

“Kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan nyata pendidikan di Asmat. Namun melalui semangat inovasi, Dinas Pendidikan berhasil menghadirkan aplikasi e-learning yang dapat diakses oleh seluruh satuan pendidikan,” ujarnya.

Aplikasi MUKA SERIBU, yang juga dikenal dengan sebutan “Asmat Go-Learning”, dirancang untuk digunakan oleh sekolah dasar di seluruh Kabupaten Asmat.

Aplikasi ini menampilkan antarmuka ramah pengguna dengan konten pembelajaran berbasis budaya lokal, seperti seni ukir, tari-tarian, kisah leluhur, dan simbol-simbol budaya Asmat.

Wakil Bupati Yoel Manggaprou mengapresiasi sinergi lintas sektor yang terlibat dalam pengembangan aplikasi tersebut, termasuk Dinas Kominfo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, BPMP, serta para konten kreator lokal.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan aplikasi ini. MUKA SERIBU bukan hanya media belajar, tetapi juga sarana pelestarian budaya Asmat di era digital,” katanya.

Ia berharap aplikasi ini menjadi awal perubahan besar dalam sistem pembelajaran di Kabupaten Asmat serta membuka akses pendidikan tanpa batas ruang dan waktu.

“Inovasi ini sejalan dengan semangat Asta Cita, yang menempatkan peningkatan kualitas manusia sebagai prioritas utama pembangunan,” tutupnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *