BERITA UTAMAPAPUA

Cekcok Berujung Penganiayaan, Satu Tewas dan Tiga Rumah Dibakar di Naukenjerai, Merauke

77
×

Cekcok Berujung Penganiayaan, Satu Tewas dan Tiga Rumah Dibakar di Naukenjerai, Merauke

Share this article
tiga unit rumah warga yang berada di lokasi kejadian turut dibakar oleh pihak yang diduga terlibat dalam insiden itu.

Merauke, fajarpapua.com – Keributan yang terjadi saat sebuah pertemuan di Kampung Onggaya, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, berakhir tragis. Seorang pemuda bernama Yakobus Alalong (19) menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia, Rabu (29/10) sekitar pukul 01.00 WIT dini hari.

Akibat peristiwa tersebut, tiga unit rumah warga yang berada di lokasi kejadian turut dibakar oleh pihak yang diduga terlibat dalam insiden itu.

iklan

Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

Menurutnya, aparat kepolisian menerima laporan sekitar pukul 03.00 WIT dan langsung menuju lokasi kejadian.

“Setelah kami tiba di lokasi bersama Kabag Ops dan 30 personel, kami mendapati korban mengalami luka berat akibat benda tajam. Korban sempat dibawa ke rumah sakit dan mendapat penanganan medis, namun nyawanya tidak tertolong,” ujar Kapolres Leonardo Yoga, Rabu (29/10).

Kapolres menjelaskan, kronologi kejadian masih dalam proses penyelidikan karena keterangan para saksi belum lengkap.

“Informasi sementara, peristiwa ini dipicu oleh cekcok di sebuah acara. Ada pihak yang tersinggung hingga terjadi penganiayaan. Korban dan pelaku saling mengenal, namun ucapan yang memicu emosi masih kami dalami,” jelasnya.

Ia menambahkan, imbas dari insiden tersebut menyebabkan tiga rumah warga dibakar hingga pukul 11.00 WIT. Meski begitu, tidak ada korban jiwa tambahan.

“Kami telah menurunkan tambahan 30 personel untuk memperkuat Polsek Naukenjerai, dibantu pasukan Brimob Merauke. Langkah ini dilakukan agar situasi tetap aman dan kondusif,” kata Kapolres.

Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan para tokoh adat, tokoh agama, dan kepala kampung setempat.

“Kami berupaya agar seluruh pihak menahan diri dan menyelesaikan persoalan ini secara damai, demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Naukenjerai,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Naukenjerai Ipda Ramli menyampaikan bahwa hingga Rabu sore pukul 15.30 WIT, situasi keamanan di wilayah tersebut berangsur kondusif.

“Kita terus memantau perkembangan di lapangan. Semoga situasi tetap aman dan terkendali,” ujarnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *