Timika, fajarpapua.com – Aksi sejumlah oknum warga yang diduga melakukan pemalakan di Jalan Trans Nabire arah lokasi wisata Kali Kyura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @kazukei19, sejak Minggu (26/10) terlihat sejumlah warga menghadang pengguna jalan dan meminta bayaran agar dapat melintas.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, terlihat papan triplek bertuliskan daftar tarif yang dipasang di sisi jalan.
Tertulis, tarif untuk bus Rp 200.000, truk Rp 200.000, mobil pick up Rp 200.000, kendaraan “Hairuke” Rp 180.000, mobil pribadi Rp 100.000, dan sepeda motor Rp 25.000.
“Kalau mau lewat harus bayar. Ini jalan umum tapi mereka sudah pasang harga,” ujar pemilik akun pengunggah video tersebut.
Ia juga menyebut, aksi pemalangan dan pungutan liar seperti ini kerap terjadi di wilayah Timika.
Kejadian pemalangan jalan di jalur Trans Nabire bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 2021, warga juga pernah memblokade akses menuju lokasi tambang Galian C di Distrik Iwaka akibat kerusakan kebun oleh alat berat milik pengusaha.
Selain itu, pada Juni 2025, seorang pemuda asal suku Amungme bernama Victor Tsenawatme sempat menegur warga yang melakukan aksi serupa di jalur Trans Nabire, menyebut tindakan memalang jalan dan meminta uang sebagai “kebiasaan buruk yang meresahkan masyarakat.”
Video viral ini menuai beragam tanggapan dari warganet. Banyak yang menyesalkan aksi pemalangan di jalan umum dan meminta aparat segera menertibkan pelaku.
“Tarifnya mahal, lebih dari jalan tol,” tulis salah satu pengguna TikTok.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Mimika belum mengeluarkan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.
Masyarakat berharap aparat segera turun tangan untuk menertibkan aksi pemalakan dan memastikan keamanan serta kelancaran arus lalu lintas di jalur Trans Nabire.(mas)



