Jayapura, fajarpapua.com – Polda Papua menggelar simulasi penanganan bencana akibat cuaca ekstrem dan hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di wilayah Papua pada periode November 2025 hingga Februari 2026.
Kegiatan yang dipusatkan di Venue Dayung Teluk Youtefa, Rabu (5/11), diikuti ratusan peserta dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta unsur Muspida Papua.
Apel kesiapsiagaan dipimpin Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin, dan dilanjutkan dengan simulasi penyelamatan korban tenggelam di laut. Dalam skenario tersebut, sebuah kapal yang mengangkut 15 orang warga mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk, hingga seluruh penumpangnya dinyatakan tenggelam.
Simulasi ini melibatkan sekitar 500 personel gabungan yang berperan aktif dalam proses evakuasi dan penanganan korban di perairan Teluk Youtefa.
Karo Ops Polda Papua, Kombes Pol Selamat Topan, mengimbau masyarakat agar selalu waspada menghadapi perubahan cuaca yang mulai ekstrem.
“Saya imbau kepada masyarakat, yang pertama amankan diri sendiri. Jika melakukan aktivitas di luar rumah, apalagi di laut, pastikan kondisi cuaca aman. Informasi cuaca bisa diperoleh melalui BMKG,” kata Topan.
Ia menambahkan, sebagian besar wilayah Papua tergolong rawan bencana alam. “Kami terus memantau perkembangan situasi alam. Bila terjadi hujan lebat, biasanya diikuti cuaca ekstrem. Karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah posko untuk mengantisipasi potensi bencana,” ujarnya.
Topan menegaskan, dari sisi armada dan sarana prasarana, kesiapan masing-masing satuan sudah cukup memadai dalam menghadapi situasi darurat. (hsb)

