BERITA UTAMAMIMIKA

Polres Mimika Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

42
×

Polres Mimika Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

Share this article
Suasana apel kesiapan tanggap darurat bencana Hidrometeorologi 2025 di Gedung Graha Eme Neme Yauware Timika, Rabu (5/11).

Timika, fajarpapua.com – Polres Mimika menggelar apel kesiapan tanggap darurat bencana Hidrometeorologi 2025 bersama TNI, Basarnas, Damkar, PMI, Senkom, dan Satpol PP di Gedung Graha Eme Neme Yauware Timika, Rabu (5/11).

Apel dipimpin langsung Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman dan dihadiri para komandan satuan serta perwakilannya.

iklan

Kapolri dalam amanat yang dibacakan Kapolres Mimika menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk pengecekan kesiapan personel dan sarpras dalam pencegahan serta penanggulangan bencana alam. Seluruh personel dan stakeholder diharapkan mampu bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana ke depan demi menjamin keamanan serta keselamatan masyarakat.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bencana alam merupakan salah satu tantangan global yang dihadapi seluruh negara di dunia. Berdasarkan laporan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) tahun 2025, terdapat lebih dari 124 juta jiwa terdampak bencana alam setiap tahunnya,” katanya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data BNPB hingga 19 Oktober 2025 telah terjadi 2.606 bencana alam, diantaranya 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta beberapa bencana lainnya. Bencana-bencana tersebut menimbulkan 361 korban meninggal dunia, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, 5,2 juta jiwa mengungsi, 31.496 rumah rusak, serta 887 fasilitas umum dan perkantoran terdampak.

Dampak bencana alam tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi, tetapi juga meninggalkan trauma psikologis serta mengganggu keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat.

“Untuk itu dibutuhkan langkah strategis yang komprehensif, responsif, dan berkesinambungan dalam mencegah serta menanggulangi berbagai potensi bencana tersebut,” ungkapnya.

Disampaikan pula, dalam menghadapi tantangan ini kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Karena itu diperlukan kesiapan optimal dari seluruh elemen bangsa, baik TNI-Polri, pemerintah pusat dan daerah, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, kementerian/lembaga, serta seluruh masyarakat guna menjamin terlaksananya quick response terhadap setiap situasi bencana.

“Melalui sinergisitas dan kolaborasi yang terintegrasi, kita akan mampu memaksimalkan upaya mitigasi terhadap dampak bencana sehingga dapat menurunkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap risiko korban jiwa, harta benda, maupun kerusakan fasilitas umum yang dapat menghambat stabilitas perekonomian dan pembangunan nasional,” tuturnya.

Sementara Kapolres Mimika usai memimpin apel mengatakan, dalam kesiapsiagaan tersebut disiapkan sebanyak 340 personel gabungan. Diharapkan pasukan ini mampu memberikan quick response bila terjadi bencana di Kabupaten Mimika.

“Karena memasuki musim penghujan, kita siaga. Saat ini di Mimika belum ada tanda-tanda kedaruratan, namun kita tetap waspada terutama terhadap potensi gelombang laut tinggi, banjir, dan tanah longsor. Wilayah kita memiliki laut dan dataran tinggi, jadi kewaspadaan itu penting,” ungkap Kapolres.

(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *