Nduga, fajarpapua.com – Tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Hingga Rabu (5/11), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 15 korban ditemukan meninggal dunia, sementara 8 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, seluruh korban ditemukan di wilayah Kampung Yuguru, Distrik Meborok, yang menjadi salah satu daerah terparah terdampak bencana.
“Dilaporkan sebanyak 15 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan 8 orang lainnya masih dalam proses pencarian tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Meborok,” jelas Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Bencana banjir bandang tersebut terjadi pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT, melanda dua distrik yakni Distrik Dal dan Distrik Yuguru.
Hujan dengan intensitas tinggi di kawasan hulu menyebabkan meluapnya Sungai Papan, yang membawa material lumpur dan batang pohon hingga menerjang permukiman warga.
BNPB mencatat, total korban terdampak mencapai 23 orang, terdiri dari 15 warga di Distrik Dal dan 8 warga di Distrik Yuguru.
Meski demikian, hingga kini belum dilaporkan adanya warga yang mengungsi.
“BPBD Kabupaten Nduga bersama dinas terkait dan warga masih melakukan upaya pencarian korban hilang. Wilayah terdampak bencana berada di dua distrik, yaitu Dal dan Yuguru,” tambah Muhari.
Ia menjelaskan, para korban diduga terhanyut oleh derasnya arus sungai saat sedang menyeberang.
Tim SAR gabungan menghadapi medan sulit karena akses menuju lokasi terdampak hanya bisa ditempuh melalui jalur darat dengan kondisi licin akibat hujan serta minimnya alat berat.
Sementara itu, peringatan dini cuaca ekstrem masih berlaku untuk wilayah Papua Pegunungan.
Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga 6 November 2025.
BNPB mengimbau seluruh pihak, terutama pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar daerah aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan.
“Kami mengingatkan masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman bila hujan berintensitas tinggi terjadi lebih dari satu jam, serta terus mengikuti informasi resmi dari aparat setempat,” ujar Muhari.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan lokal masih melakukan pencarian terhadap delapan korban yang belum ditemukan.
Operasi SAR diperkirakan akan terus dilanjutkan selama kondisi cuaca memungkinkan.(red)

