BERITA UTAMAMIMIKA

Pemkab Mimika Mantapkan Transformasi Digital, Dorong Ekosistem Smart City yang Lebih Humanis

27
×

Pemkab Mimika Mantapkan Transformasi Digital, Dorong Ekosistem Smart City yang Lebih Humanis

Share this article
Bupati Mimika saat membuka FGD di Mimika dan suasana kegiatan berlangsung.

Timika, fajarpapua.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi melalui pengembangan ekosistem Smart City yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada masyarakat.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam Rapat Dewan Smart City ke-3 yang digelar di Ballroom Hotel Horison Ultima Timika, Senin (10/11).

iklan

Kegiatan ini dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD Mimika, tenaga ahli dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), para asisten, staf ahli, serta seluruh kepala OPD di lingkungan Pemkab Mimika.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam sambutannya menyampaikan Mimika merupakan kabupaten pertama di wilayah Indonesia Timur yang masuk dalam program Smart City sejak 2017.

Sejak itu, Pemkab Mimika berkomitmen untuk terus berinovasi dalam penerapan teknologi informasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Melalui sistem dan aplikasi terpadu, kita ingin menghadirkan pelayanan yang cepat, transparan, dan mudah diakses masyarakat,” ujar Bupati Rettob.

Ia mencontohkan keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang kini mendapat apresiasi luas karena memudahkan masyarakat mengurus berbagai dokumen penting dalam satu tempat.

Selain itu, layanan pengaduan “Mimika Center” juga menjadi sarana efektif untuk menampung aspirasi masyarakat serta mempercepat penanganan berbagai persoalan di lapangan.

Menurut Bupati Rettob, konsep Smart City tidak hanya berfokus pada kecanggihan teknologi, tetapi juga pada kemampuan inovasi dalam memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat.

“Kota cerdas bukan diukur dari banyaknya aplikasi, tetapi dari seberapa besar manfaat yang dirasakan masyarakat. Karena itu, kita butuh kolaborasi, bukan ego sektoral,” tegasnya.

Sebagai bagian dari dorongan terhadap inovasi, Pemkab Mimika juga menggelar Innovation Week 2025 yang diikuti oleh 20 organisasi perangkat daerah (OPD), mulai dari dinas, badan, hingga Puskesmas.

Ajang tersebut menjadi ruang bagi setiap unit kerja untuk menampilkan berbagai terobosan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Berbagai inovasi daerah Mimika bahkan telah terdaftar di Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari praktik terbaik pelayanan publik di tingkat nasional.

“Berbagai terobosan sudah kita lakukan sebagai bukti komitmen pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Saya berharap semua pihak terus memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Smart City Mimika ke depan,” pungkas Bupati Rettob.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Pemkab Mimika menegaskan bahwa Smart City bukan sekadar digitalisasi layanan, tetapi juga langkah nyata menuju pemerintahan yang lebih cepat, terbuka, dan berpihak pada masyarakat.

(moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *