BERITA UTAMAMIMIKA

Damaikan Perang, Kapolda Papua Tengah Temui Kedua Kelompok Konflik Kwamki Narama

523
×

Damaikan Perang, Kapolda Papua Tengah Temui Kedua Kelompok Konflik Kwamki Narama

Share this article
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare bersama rombongan saat mendatangi pihak yang bertikai di Kwamki Narama.

Timika, fajarpapua.com — Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare menemui dua kelompok yang bertikai di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Kamis (13/11).

Kapolda bersama rombongan Ketua MRP Agustinus Anggaibak, Anggota DPRP Papua Tengah Yohanes Kemong, Sekda Kabupaten Puncak Nenu Tabuni, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, dan Kepala Distrik Kwamki Narama — di hadapan masing-masing pihak meminta agar konflik dihentikan dan kedua belah pihak berdamai, kemudian mencari solusi tanpa kekerasan dan pembunuhan.

Mewakili keluarga korban, Simon Wamang mengatakan, pihak keluarga belum bisa menerima karena ada anggota keluarga yang menjadi korban. Menurutnya, perdamaian hanya mungkin jika nyawa manusia dibalas dengan nyawa manusia, bukan dengan hewan.

“Saya adalah saudara kandung pihak korban, yang jadi korban ini nyawa kakak saya, jadi tidak bisa diganti nyawa binatang tapi nyawa manusia. Jadi harus ada balas nyawa baru bicara perdamaian,” ungkapnya.

Sementara mewakili keluarga pelaku, Malam Kinus mengatakan, pihaknya sangat menginginkan perdamaian, tetapi jika diserang mereka siap menghadapi.

“Kami mau berdamai, sekarang kita pegang panah ini hanya jaga-jaga saja. Kalau mereka bilang aman ya kita ikut, tapi kalau mereka bilang masih perang ya kita ikut perang juga,” ujarnya.

Brigjen Pol Alfred Papare menyadari keluarga korban sulit menerima kehilangan, namun ia mengajak kedua pihak mencari jalan keluar tanpa membunuh.

“Kami paham keluarga tidak bisa menerima, tapi pasti ada jalan keluar untuk masalah ini. Sampai kapan kita harus baku balas, ini harus dihentikan. Saya datang untuk mendengarkan dari kedua belah pihak kemudian mencari solusi untuk selesaikan masalah ini dan saya minta tidak ada lagi pembunuhan atau balas untuk membunuh. Karena pasti ada jalan keluar dan kita hadir untuk mencari jalan keluarnya,” katanya.

Kapolda juga meminta pihak-pihak luar tidak memprovokasi keluarga korban. Ia menegaskan akan bertindak tegas terhadap provokator.

“Saya ingin damai tapi saya bisa bertindak tegas, saya akan mengawasi siapa provokator-provokator dan bicara macam-macam kepada keluarga korban. Saya tidak mau ada pejabat pemerintah yang menginginkan ada korban di sini. Saya sudah punya data, jadi jangan kaget nanti suatu saat saya datang ke rumah, saya tangkap. Mau pejabat di Mimika atau di Puncak ingat suatu saat saya tangkap dan proses hukum,” tegasnya.

Dari konflik dua kelompok di Distrik Kwamki Narama tersebut, puluhan orang dilaporkan luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Dua kelompok warga yang bertikai merupakan warga Kabupaten Puncak yang berada di Distrik Kwamki Narama. (ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *