Timika, fajarpapua.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) tahun 2025 di Hotel Grand Tembaga, Kamis (13/11).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pengusaha daerah untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam menggali dan mengembangkan potensi ekonomi di wilayah Papua Tengah.
Wakil Ketua Umum Kadin Papua Syaril Hasan Latife mengatakan, Rapimprov ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan visi seluruh pimpinan Kadin kabupaten dan kota dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Melalui Rapimprov ini, kami ingin mengidentifikasi dan menggerakkan potensi di seluruh kabupaten, dari pegunungan hingga pesisir, agar dapat bersinergi dengan pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan distrik,” ujar Syaril.
Menurutnya, Papua Tengah memiliki sumber daya alam yang luar biasa, mulai dari hasil pertanian, perkebunan hingga pariwisata. Ia menilai saat ini masyarakat setempat harus menjadi pelaku utama ekonomi di wilayahnya sendiri, bukan sekadar penonton.
Syaril juga menyoroti potensi besar sektor kopi di Nabire serta pentingnya penguatan koperasi dan sektor pariwisata di wilayah pegunungan yang memiliki keindahan alam luar biasa seperti Puncak Cartenz.
“Infrastruktur telekomunikasi sudah menjangkau pedalaman. Kini saatnya pembangunan fisik dan pariwisata dipercepat agar ekonomi daerah semakin hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengapresiasi langkah pemerintah pusat menempatkan Grup 6 di wilayah Papua Tengah karena kehadiran aparat keamanan tersebut akan menciptakan stabilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Kalau daerah aman, ekonomi pasti tumbuh. Dengan kehadiran sekitar 7.000 orang yang bisa dikembangkan potensinya tentu ada perputaran ekonomi besar, mulai dari kebutuhan pangan hingga peternakan. Ini bisa jadi pemicu pertumbuhan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Kadin Provinsi Papua Tengah Alexander Gobai mengatakan, Rapimprov ini merupakan amanat organisasi yang wajib dilaksanakan setiap tahun.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi tonggak awal Kadin Papua Tengah untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi provinsi.
“Hari ini bersejarah bagi Kadin Papua Tengah. Setelah pelantikan tiga minggu lalu, kini kami melaksanakan Rapimprov sebagai forum evaluasi dan penyusunan program kerja,” ujarnya.
Alexander menjelaskan, sejumlah narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini, termasuk dari Kadin Indonesia dan PT Freeport Indonesia. Materi yang disampaikan mencakup penguatan kapasitas organisasi, peluang investasi, serta sinergi program pengembangan ekonomi lokal hingga tahun 2030.
Ia menambahkan, hasil Rapimprov akan menjadi acuan strategis bagi Kadin Papua Tengah dalam memperkuat sektor UMKM, pertanian, perikanan, dan pariwisata serta menarik lebih banyak investor ke wilayah tersebut.
“Kami akan mengawal program pembangunan Papua Tengah lima tahun ke depan. Fokus kami adalah pemberdayaan pelaku usaha lokal dan peningkatan investasi agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, Kadin Papua Tengah optimistis mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi daerah serta menciptakan iklim usaha yang kondusif di Bumi Cenderawasih. (moa)
