BERITA UTAMAJayapura

Danrindam XVII/Cenderawasih Bertemu Wartawan: Tegaskan Tidak Ada Perintah Penutupan Gereja di Wilayah Rindam

37
×

Danrindam XVII/Cenderawasih Bertemu Wartawan: Tegaskan Tidak Ada Perintah Penutupan Gereja di Wilayah Rindam

Share this article
Komandan Rindam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Endra Saputra Kusuma didampingi Wadanrindam bersama sejumlah pejabatnya saat melakukan pertemuan dengan wartawan

Jayapura, fajarpapua.com — Komandan Rindam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Endra Saputra Kusuma Z.R, menggelar pertemuan dan silaturahmi dengan sejumlah wartawan di Jayapura, Minggu (16/11/2025). Pertemuan tersebut berlangsung dalam rangka memperkenalkan diri sekaligus membangun komunikasi positif dengan jurnalis di Kabupaten Jayapura.

Dalam kesempatan itu, Brigjen Endra menjelaskan secara terbuka mengenai isu yang sempat viral di media sosial terkait dugaan pembongkaran gereja di wilayah Rindam. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan persoalan terkait tempat ibadah itu telah diselesaikan bersama masyarakat.

Menurut Brigjen Endra, klarifikasi dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai status tanah dan legalitas bangunan rumah ibadah yang berada di lingkungan Rindam.

“Saya hanya ingin memastikan kejelasan status tanah bangunan gereja dan rumah pastori, apakah milik Rindam atau masyarakat. Jika itu milik masyarakat, silakan. Namun jika berada di atas tanah aset TNI, maka harus dibuatkan kelengkapan suratnya,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa setiap kegiatan pembangunan di lingkungan Rindam wajib dilengkapi izin dan administrasi resmi, termasuk laporan terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dari tiga bangunan gereja yang ada di wilayah Rindam, hanya satu yang tercatat resmi seluas 190 meter persegi.

Brigjen Endra juga menepis tudingan bahwa dirinya mengintimidasi atau memerintahkan penutupan gereja.

“Tidak ada satu kata pun dari saya untuk menutup gereja ataupun mencampuri urusan agama. Yang saya minta untuk ditutup adalah aktivitas penjualan BBM di salah satu gudang, jika itu ternyata milik anggota TNI. Jika milik masyarakat, akan kita perbaiki tempatnya supaya lebih aman,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa TNI sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan tidak mungkin membubarkan rumah ibadah. Bahkan, pengurus salah satu gereja di wilayah Rindam merupakan anggota TNI sendiri.

Selain klarifikasi, Brigjen Endra juga memaparkan sejumlah program pembenahan fasilitas yang sedang dilakukan, mulai dari peningkatan penerangan jalan dengan lampu tenaga surya, pengelolaan daur ulang sampah, hingga perbaikan jaringan listrik serta perumahan untuk mencegah kejadian seperti kebakaran yang pernah terjadi di asrama Kodam Lama XVII/Cenderawasih.

Ia memastikan bahwa masalah yang sempat menjadi perbincangan publik telah selesai melalui pertemuan dengan tokoh agama, pendeta, jemaat, dan masyarakat setempat.

“Persoalan ini sudah selesai. Ke depan, kami fokus pada program-program yang menyentuh masyarakat dan anggota Rindam,” ujarnya.

Brigjen Endra berharap hubungan antara Rindam XVII/Cenderawasih, masyarakat, dan insan pers akan semakin baik dan harmonis ke depannya.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *