BERITA UTAMA

Isu Dugaan Pembongkaran GKI Imanuel Ifar Gunung, Kodam Cenderawasih Tegaskan Perselisihan di Sentani Bukan Masalah Agama

155
×

Isu Dugaan Pembongkaran GKI Imanuel Ifar Gunung, Kodam Cenderawasih Tegaskan Perselisihan di Sentani Bukan Masalah Agama

Share this article
Jemaat GKI Imanuel Ifar Gunung, Klasis Sentani saat melakukan aksi.

Timika, fajarpapua.com – Sebuah video yang memuat isu dugaan pembongkaran Gereja GKI Jemaat Imanuel Ifar Gunung, Klasis Sentani, di Kompleks Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII/Cenderawasih beredar luas dan memicu kegaduhan di media sosial sejak Jumat (14/11).

Menanggapi hal tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih melalui Kapendam Letkol Inf Tri Purwanto menegaskan informasi yang beredar tidak benar.

iklan

Ia memastikan isu tersebut bukan persoalan agama, melainkan terkait ketidaknyamanan jemaat yang kini sudah masuk dalam proses mediasi.

Menurut Kapendam, yang dilakukan pihak Rindam adalah pengecekan aset, termasuk memeriksa kelengkapan izin pemakaian.

Jika ditemukan aset yang belum memiliki izin, Danrindam justru berencana menerbitkan izin resmi, bukan untuk melakukan pembongkaran ataupun tindakan yang mengarah pada intoleransi.

“Ini bukan permasalahan agama. Ini murni terkait ketidaknyamanan yang dirasakan jemaat. Berita tentang pembongkaran gereja itu tidak benar (hoaks) dan saat ini sudah ditangani melalui proses mediasi antara pengurus jemaat dan pihak Rindam XVII/Cenderawasih,” tegas Kapendam.

Mediasi dilakukan langsung oleh Danrindam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Endra Saputra Kusuma bersama Pendeta Mince Manyakori dan perwakilan jemaat.

Dalam pertemuan tersebut, jemaat disebut telah memahami maksud baik Danrindam, dan situasi pascamediasi berlangsung kondusif.

Danrindam juga menyampaikan komitmennya menjaga kerukunan umat beragama di Tanah Papua serta membuka ruang komunikasi terkait kebutuhan pemakaian lahan di area Rindam.

Kapendam XVII/Cenderawasih mengimbau tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Papua agar tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.

Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama yang selama ini menjadi kekuatan Papua.

“Kami mengajak semua pihak untuk terus menjaga toleransi antarumat beragama. Perselisihan ini akan ditindaklanjuti dengan baik oleh Kodam XVII/Cenderawasih. Papua adalah rumah bersama yang kedamaiannya harus dirawat,” ujarnya.

Kodam berharap penyelesaian melalui dialog dan sikap saling menghormati dapat terus memperkuat hubungan antarumat beragama di Papua, sekaligus menjadi contoh kerukunan bagi daerah lain. (ron)

Response (1)

  1. Bagus Bapak Kodam,dibantu dibuatkan surat ijin walaupun sudh berdiri lama,dibertahu cara mendata aset gereja,supay tidak hilang atau dimiliki hak pribadi,jika ada yg rusak bisa diperbaiki bersama. Syukur ada perencanaan pembangunan atau perbaikan,akses jln dibuat nyaman. Supaya non kristen tidak mencari celah untuk membuat masalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *