Timika, fajarpapua.com – Bonek FC berhasil menjuarai Turnamen Futsal KKJB Cup 2025 setelah mengalahkan WBC FC dengan skor 7-4 pada partai final yang berlangsung di GOR Futsal SP5, Mimika, Papua Tengah, Senin (17/11) malam.
Pertandingan final berlangsung ketat sejak awal, namun Bonek FC mampu tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang hingga memastikan kemenangan sekaligus mengangkat trofi juara.
Pelatih Bonek FC, Muhammad Nurrahman alias Poye, mengatakan kemenangan ini menjadi motivasi bagi timnya untuk terus berkembang dan tampil pada turnamen-turnamen futsal lainnya.
“Kemenangan ini bukan hanya di ajang KKJB saja, tetapi juga membuka peluang bagi kami untuk berkompetisi di iven-iven futsal lainnya. Kami berharap KKJB bisa menjadi platform untuk mengembangkan tim futsal warga Jawa agar bisa bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Manager Bonek FC, Imam Sofii, menambahkan bahwa keberhasilan tersebut diharapkan dapat memacu semangat generasi muda KKJB untuk terus berprestasi di bidang olahraga.
“Kami ingin terus memotivasi generasi muda KKJB. Iven seperti ini penting untuk mencetak bibit unggul yang kelak dapat tampil di kompetisi lebih besar,” katanya.
Ketua KKJB Mimika, Syaikuri, dalam sambutan penutupan turnamen menyampaikan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia menyebut, selain meningkatkan kemampuan atlet, turnamen juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi warga Jawa di Mimika.
“Kami bersyukur kegiatan ini berjalan dengan baik. Selain mengasah kemampuan futsal, iven ini menjadi ajang mempererat silaturahmi warga Jawa di Mimika. Dengan kekompakan dan kebersamaan, kami yakin KKJB dapat terus berkembang,” tuturnya.
Sejumlah penghargaan turut diberikan pada akhir turnamen. Gelar Top Skor diraih Sigit dari WBC FC dengan total 16 gol. Predikat Best Player disabet Eko Santoso dari Bonek FC, sementara Best Kiper diberikan kepada Heri Kusumo dari KKM.
Dengan terselenggaranya KKJB Cup 2025, panitia berharap semakin banyak atlet futsal berbakat bermunculan dan mampu berkompetisi di tingkat lebih tinggi, sekaligus mempererat hubungan sesama warga Jawa di Mimika. (ron)
